Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Metalindo (BOLT) Bidik Pabrikan China untuk Pasok Komponen EV

Garuda Metalindo (BOLT) tengah membidik pabrikan asal China untuk menyuplai komponen kendaraan listrik.
Ilustrasi pabrik komponen otomotif/Bisnis-Suselo Jati
Ilustrasi pabrik komponen otomotif/Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) membidik pabrikan asal China untuk memasok komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Direktur BOLT Anthony Wijaya mengatakan, perseroan telah merancang berbagai strategi dalam menghadapi kondisi pasar otomotif domestik yang mencatatkan kinerja lesu sepanjang tahun berjalan.

"Strategi kami akan suplai ke pabrikan China yang memproduksi EV. Meski industri otomotif dalam negeri lesu, tetapi jumlah manufakturing kendaraan masih berkembang dengan adanya rencana pabrik-pabrik mobil baru, terutama dari China," ujar Anthony kepada Bisnis, dikutip Rabu (14/8/2024).

Menurutnya, hal itu dapat membantu mendukung permintaan produk komponen otomotif milik perseroan. Selain itu, strategi BOLT yakni memperluas cakupan pasar ekspor.

"Saat ini, BOLT sedang fokus membesarkan ekspor kami di negara-negara produsen otomotif besar di dunia, di mana saat ini kami sedang menambah jumlah pelanggan baru dan produk baru di antaranya Amerika Serikat, Meksiko, Jerman, Thailand dan India," jelasnya.

Anthony mengatakan, sejauh ini, BOLT telah melakukan penjualan ekspor ke sembilan negara, yaitu Kanada, Mexico, AS, Brazil, Jerman, India, Thailand, Filipina, dan Malaysia. 

Menilik laporan keuangan semester I/2024, penjualan ekspor BOLT mengalami kenaikan 17,41% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp42,92 miliar, dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp36,55 miliar.

Di lain sisi, penjualan lokal perseroan justru turun 9,51% yoy menjadi Rp660,72 miliar, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp730,2 miliar.

"Selain dari memang kami diuntungkan dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS untuk penjualan ekspor, penunjang terbesar dari pertumbuhan ekspor di semester I yaitu adanya beberapa produk baru yang kami ekspor ke negara Jerman, India dan Meksiko," jelasnya.

Secara keseluruhan, penjualan BOLT pada semester I/2024 sebesar Rp703,32 miliar, atau turun 8,10% yoy dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp765,35 miliar.

Setelah dikurangi beban dan biaya-biaya lainnya, laba bersih BOLT tergerus 55,43% yoy menjadi Rp29,11 miliar pada 6 bulan pertama 2024, dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp65,32 miliar.

Secara terperinci berdasarkan segmen, BOLT mencatatkan penjualan suku cadang sepeda motor sebesar Rp248,12 miliar, disusul suku cadang mobil sebesar Rp54,69 miliar. Sementara itu, penjualan komponen industri lainnya sebesar Rp400,5 miliar.

Berdasarkan data Gaikindo yang diterima Bisnis, penjualan mobil secara wholesales di Indonesia sebanyak 74.160 unit pada Juli 2024. Angka itu mengalami penurunan 7,9% secara yoy dibandingkan capaian Juli 2023 sebesar 80.504 unit.

Sementara itu, angka penjualan mobil secara retail sebesar 75.609 unit pada Juli 2024, atau turun tipis 1% dibandingkan Juli 2023 sebanyak 76.358 unit. Di tengah lesunya pasar domestik, produsen mobil listrik asal China berlomba membangun pabrik di Indonesia.

Misalnya, BYD telah membangun pabrik berkapasitas 150.000 unit per tahun di Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Selain itu, merek China yang sudah bangun pabrik di Indonesia yaitu Wuling, Chery, Neta, serta Sokonindo (DFSK dan Seres).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper