Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Hybrid Tak Dapat Insentif, Hyundai Siap Geber Investasi BEV

Hyundai siap menggenjot investasi mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) usai pemerintah tak memberikan insentif untuk mobil jenis hybrid
Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) didampingi Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mencoba mobil Hyundai All-New KONA Electric saat pembukaan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) didampingi Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mencoba mobil Hyundai All-New KONA Electric saat pembukaan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan siap menggenjot investasi mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV). Hal itu sejalan dengan kepastian pemerintah yang tidak akan memberikan insentif untuk mobil hybrid.

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan ke depannya, Hyundai akan segera menambah line up mobil listrik dengan memanfaatkan pabrik baterai mobil listrik dan fasilitas perakitan mobil di Indonesia.

Dia menuturkan pemerintah secara tegas menyampaikan komitmen terhadap program net zero carbon. Sesuai dengan Perpres 55 Tahun 2019 dan diperbarui dengan Perpres 79 Tahun 2023 mengenai percepatan kendaraan bermotor listrik di Indonesia, maka pemerintah ingin ‘berlari’ dengan mobil listrik. 

"Selain itu, kami juga memperkuat ekosistem mobil listrik dengan terus membangun infrastruktur charging station," ujar Frans kepada Bisnis, dikutip Kamis (8/8/2024).

Sejauh ini, Hyundai sudah memiliki lebih dari 600 titik lokasi pengisian di seluruh Indonesia. Adapun, Hyundai juga telah berkolaborasi dengan PLN, sehingga dia akan berkesempatan memiliki lebih dari 1.000 titik lokasi pengisian. 

"Dengan kata lain, setiap 1 km Pulau Jawa, Hyundai memiliki 1 titik lokasi pengisian. Karenanya, pelanggan Hyundai tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan charging station khususnya di Pulau Jawa," kata dia.

Kendati demikian, Hyundai akan membatasi penggunaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) oleh merek lain mulai Agustus 2024. Adapun, beberapa produk mobil listrik Hyundai yaitu Ioniq 5, Ioniq 6, Ioniq EV, hingga Kona EV. 

Frans mengatakan Hyundai siap mengikuti arahan pemerintah agar penjualan mobil di Indonesia siap tancap gas. Sebagaimana diketahui, konsorsium Hyundai dan LG Energy yang siap mengoperasikan pabrik ekosistem baterai mobil listrik di Cikarang dan Karawang, Jawa Barat.

Fasilitas pertama yang dibangun itu dioperasikan oleh PT HKML Battery. Total investasi mencapai US$1,1 miliar, setara Rp15,6 triliun, dengan kapasitas produksi sel baterai mencapai 10 GWh per tahun.

Selain itu, Hyundai juga membangun fasilitas packing battery yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. PT Hyundai Energy Indonesia yang menjalankan fasilitas produksi packing itu menelan investasi sebesar US$60 juta, atau sekitar Rp900 miliar.

Sebelumnya, pemerintah memastikan bahwa tidak akan ada penambahan kebijakan baru untuk industri otomotif, termasuk insentif untuk mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui ada beberapa pihak yang menunggu kebijakan baru untuk segmen hybrid, namun dia menegaskan bahwa pemerintah akan tetap dengan kebijakan-kebijakan yang ada.

"Tentu kalau untuk otomotif kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada perubahan kebijakan tambahan lain," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper