Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan sepeda motor domestik mengalami penurunan 0,96% pada semester I/2024 seiring lembaga keuangan yang lebih selektif dalam menyalurkan kreditnya kepada calon konsumen.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor domestik mencapai 3,17 juta (3.170.994) unit sepanjang semester I/2024, turun 0,96% dari 3,2 juta (3.201.930) unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh para lembaga keuangan yang cenderung lebih selektif atau prudent dalam menyalurkan kredit untuk pembelian sepeda motor.
Menurutnya, para lembaga keuangan merasa tidak nyaman apabila ada konsumen yang sudah menerima pembiayaan akan tetapi mengalami kredit macet sekitar 3-4 bulan setelah melakukan pembelian unit sepeda motor.
Menurut data Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPL bank umum secara industri per Maret 2024 berada di level 2,25% atau sebesar Rp163,26 triliun. Angka ini susut dari periode yang sama tahun lalu yaitu 2,49%.
Sementara untuk NPL net tercatat mencapai 0,77% per Maret 2024, dari periode yang sama tahun sebelumnya 0,72%.
Baca Juga
Selain itu, data OJK menunjukkan tingkat kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai 2,82% atau meningkat 0,38% secara tahunan (year on year/yoy) dengan NPF netto sebesar 0,89% yang mana meningkat 0,20% yoy.
“Penjualan sepeda motor ada penurunan karena lembaga keuangan lebih selektif terhadap calon konsumen yang membeli unit secara kredit,” katanya kepada Bisnis, Jumat (2/8/2024).
Sebagai informasi, AISI memasang target penjualan sepeda motor domestik dapat menembus rentang 6,2 juta sampai 6,5 juta pada 2024. Namun, mengingat lesunya pasar otomotif bukan mustahil target ini akan direvisi.
Adapun, penjualan sepeda motor domestik masih didominasi oleh scooter atau motor matik dengan kontribusi 90,36% pada semester I/2024. Kemudian, segmen underbone atau motor bebek dan sport masing-masing berkontribusi 5,04%, dan 4,60%.
Kinerja ekspor juga tidak jauh berbeda dengan penjualan domestik yang lesu. Tercatat ekspor pada semester I/2024 mencapai 240.318 unit, turun 10,57% dari 268.722 unit secara year-on-year (YoY).
Jenis motor matik mendominasi ekspor dengan kontribusi 46,16% dari total ekspor pada semester I/2024. Kemudian, jenis underbone sekitar 27,04% dan sport 26,80%.