Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengalami penurunan ekspor 12,8% secara tahunan pada semester I/2024. Perlambatan perekonomian global disebut jadi penyebab penurunan ekspor.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ekspor Daihatsu tercatat mencapai 89.378 unit sepanjang semester I/2024, turun 12,8% dari 102.515 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut pabrik Daihatsu tercatat memproduksi sebanyak 52.363 unit mobil Toyota, dan 177 unit Grand Max.
Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, mengatakan perlambatan perekonomian global menjadi salah satu yang mempengaruhi kondisi dari beberapa negara tujuan ekspor.
“Pada dasarnya kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari negara ekspor. Kami berharap kondisi ini akan membaik pada Semester II/2024,” katanya kepada Bisnis, Rabu (31/7/2024).
Jumlah ekspor dari pabrik Daihatsu ke negara tujuan Filipina mencapai 23.184 unit sepanjang semester I/2024. Kemudian disusul oleh Peru sebanyak 1.466 unit, Chili 2.079 unit, Meksiko 7.109 unit, Saudi Arabia 4.259 unit, dan Vietnam 3.696 unit.
Baca Juga
Entitas PT Astra International Tbk. (ASII) itu juga masih optimistis kinerja ekspor masih bisa mencatatkan pertumbuhan sepanjang 2024 atau setidaknya sama dengan capaian 2023.
Sebagai informasi, ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) dari pabrik Daihatsu mencapai 157.511 unit sepanjang 2023.
“Perlambatan perekonomian global menjadi salah satu yang mempengaruhi kondisi dari beberapa negara tujuan ekspor,” tuturnya.
Sementara melihat produksinya, pabrik Daihatsu telah melahirkan sebanyak 85.429 unit mobil sepanjang semester I/2024, turun 13,3% dari 98.494 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.