Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki peluang yang cukup besar bagi pangsa pasar kendaraan listrik.
Dia mengatakan bahwa saat ini produksi sepeda motor listrik baru mencapai sekitar 100.000 motor dari kapasitas yang ada sekitar 1,6 juta motor per tahun.
“Kita punya kapasitas 1,6 juta per tahun. sekarang baru terisi yang berproduksi baru kurang lebih 100.000. Artinya masih ada peluang yang sangat besar sekali,” kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan peninjauan pameran kendaraan listrik Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) Electric Vehicle Show Tahun 2024 yang digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Bahkan, Kepala Negara juga buka suara mengenai ihwal transfer teknologi. Menurutnya, kebutuhan itu akan dilakukan secara perlahan sehingga dapat menyesuaikan perkembangan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang peningkatan presentasenya terjadi bertahap.
"Saya lihat, kendaraan mobil listrik (TKDN) sudah di atas 40 persen. Kan bagus, tetapi ini pelan-pelan," tutur Jokowi.
Presiden Ke-7 RI itu mengaku bahwa permasalahan TKDN merupakan persoalan jangka menengah bahkan jangka panjang. Sehingga, pemerintah akan terus mengawasi secara berjenjang dan perlahan.
Baca Juga
"Jangan minta langsung 80 persen. Ini sudah dimulai, sehingga kalau industri baterai listrik jadi, pabrik jadi, ekosistem akan terbentuk," pungkas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyatakan bahwa pabrik industri baterai pertama di Indonesia ditargetkan beroperasi pada bulan depan atau Juni 2024.
“Nanti bulan depan, itu yang namanya pabrik industri baterai sudah mulai berproduksi sehingga diharapkan ini ekosistem ini segera terbangun, segera terbentuk,” tuturnya.
Kepala Negara melanjutkan bahwa Indonesia pun sudah siap memiliki ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air yang akan segera terbentuk.
Apalagi, kata Jokowi, selain bulan depan pabrik baterai listrik mulai berproduksi. Industri motor listrik yang berproduksi di Indonesia juga sudah berjumlah 59 pabrikan.
"Mobil listrik ada 5 pabrikan dan akan 6. Bus listrik ada satu. Truk juga satu. Ini bangunan besar ekosistem EV (electric vehicle) yang harus kita jaga, jangan sampai ada hambatan-hambatan," ujarnya.