Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil di Eropa mengalami penurunan 2,8% pada Maret 2024 akibat lemahnya dari dua produsen raksasa, yakni Volkswagen AG dan Stellantis NV.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (18/4/2024), data Asosiasi Produsen Mobil Eropa menunjukkan penjualan untuk mobil baru mengalami penurunan hingga 1,38 juta unit pada Maret 2024.
Adapun, lesunya penjualan mobil di Eropa bertepatan dengan perayaan Paskah, dan menggarisbawahi tekanan yang dihadapi oleh para produsen mobil di tengah indikator perekonomian makro.
Beberapa diantaranya adalah kenaikan suku bunga, melemahnya pertumbuhan ekonomi, dan penghapusan subsidi besar-besaran untuk meningkatkan permintaan kendaraan listrik.
Sementara penjualan mobil energi terbarukan atau new energy vehicle (NEV) turun 11% seiring lemahnya permintaan dari Jerman, Swedia, dan Norwegia. Volkswagen, Mercedes-Benz dan Tesla melaporkan penjualan mobil listrik yang lebih rendah pada kuartal I/2024.
Hal ini lantas mendorong beberapa produsen mobil untuk berpikir ulang mengenai langkah peralihan dari teknologi internal combustion engine (ICE) menuju elektrifikasi. Sementara beberapa produsen lain sudah mundur dari target penjualan mobil listrik.
Baca Juga
Pada Februari 2024, Mercedes-Benz Group AG merevisi target penjualan unit mobil listriknya. Perusahaan memproyeksikan target mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) dari yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Adapun, perlambatan paling besar dialami oleh Tesla yang berencana untuk memangkas 10% karyawannya secara global.
Selain itu, penjualan mobil listrik di Italia mengalami penurunan hingga 34% pada Maret 2024 akibat konsumen yang menunda pembelian karena menunggu kemungkinan adanya subsidi baru dari pemerintah.
Di Jerman, penjualan mobil listrik merosot 29% meskipun pabrikan besar seperti Volkswagen telah memberikan diskon besar untuk mengkompensasi pengurangan subsidi dari pemerintah.
Pada negara Prancis, dan Inggris sejumlah model mobil listrik mulai menarik perhatian konsumen. Sayangnya ketersediaan stasiun pengisian daya yang masih di bawah standard menjadi hambatan tersendiri.
Beberapa konsumen bahkan beralih ke model hybrid dengan penjualan plug-in hybrid (PHEV) meningkat 0,7% pada Maret 2024, meningkat lebih tinggi dibandingkan mobil ICE maupun BEV.
Sementara penjualan mobil konvensional berbahan bakar mengalami penurunan 8%, sedangkan bahan bakar diesel turun 18%.