Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres dan Libur Nasional Disebut Hambat Penjualan Truk Mitsubishi Fuso

Penjualan truk dari Mitsubishi Fuso mengalami penurunan seiring beberapa faktor seperti banyaknya libur nasional, dan adanya Pemilu 2024 pada awal tahun ini.
Dengan Vision F-Cell, model konsep yang dapat dikendarai sepenuhnya, Mitsubishi Fuso mengeksplorasi manfaat teknologi sel bahan bakar untuk digunakan di kendaraan Mitsubishi Fuso. /Mitsubishi Fuso
Dengan Vision F-Cell, model konsep yang dapat dikendarai sepenuhnya, Mitsubishi Fuso mengeksplorasi manfaat teknologi sel bahan bakar untuk digunakan di kendaraan Mitsubishi Fuso. /Mitsubishi Fuso

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan truk dari Mitsubishi Fuso mengalami penurunan tajam seiring beberapa faktor seperti banyaknya libur nasional, dan Pemilu 2024 pada awal tahun ini.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan truk Fuso secara wholesales mencapai 4.124 unit pada Januari-Februari 2024, turun 44,5% dari 7.431 unit bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sales and Marketing Director Mitsubishi Fuso, Aji Jaya mengatakan sejauh ini penjualan truk dari merek asal Jepang tersebut masih didominasi oleh sektor tambang, dan juga perkebunan yang belum sesuai harapan.

“Di samping itu, jumlah dan efektivitas hari kerja yang rendah karena ada libur tahun baru pada Januari, banyaknya hari libur nasional, dan dilaksanakannya Pilpres pada Februari lalu membuat konsumen cenderung wait and see,” katanya kepada Bisnis, Selasa (26/3/2024).

Bila mengasumsikan permintaan pasar kendaraan komersial tahun ini seperti sebelumnya, maka sektor logistik justru menjadi kontributor utama dari penjualan. Sementara sektor tambang disebut masih belum akan pulih dalam waktu dekat.

Kemudian Fuso juga masih menaruh harapan besar pada sektor perkebunan, konstruksi, dan manufaktur yang disebut bisa berkontribusi positif untuk penjualan tahun ini.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan truk secara retail mencapai 10.373 unit pada Januari-Februari 2024, turun 33% dari 15.589 unit bila dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Secara terperinci, penjualan truk ringan mencapai 7.209 unit, truk ukuran sedang sebanyak 949 unit, sedangkan truk berat 2.215 unit. Adapun, masing-masing mengalami penurunan 33%, 23%, dan 38% secara year-on-year (yoy).

“Sektor tambang dalam waktu dekat kondisinya masih belum berubah. Namun kita juga berharap sektor bisnis lain seperti plantation, konstruksi dan manufaktur akan memberikan kontribusi positif pada 2024,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper