Bisnis.com, JAKARTA- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) selaku pemain bus listrik resmi mengumukan pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersil berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia.
Pembangunan itu dilakukan melalui anak perusahaannya PT VKTR Sakti Industries yang merupakan joint venture dengan Karoseri Tri Sakti. Lokasi pabrik berada di Magelang, Jawa Tengah.
Pembangunan fasilitas ini juga diklaim sebagi niatan VKTR mendukung pemerintah dalam merealisasikan Peraturan Presiden No. 55/2019 juncto Peraturan Presiden No. 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Peletakkan batu pertama pabrik perakitan itu disaksikan langsung Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya; Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufik Bawazier (Mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia); PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana; PJ Bupati Magelang Sepyo Achanto; dan jajaran otorita daerah lainnya.
“Pembangunan fasilitas VKTS merupakan salah satu realisasi kesungguhan dari Bakrie Group dalam perjalanan panjang grup usaha kami menuju rencana dekarbonisasi total tahun 2042 (100 tahun Bakrie Group). Kami optimis dengan masa depan industri keberlanjutan dan elektrifikasi Indonesia yang terus berkembang, dan terus konsisten dalam merealisasikan baik target internal grup usaha, maupun mendukung target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions tahun 2060”, Anindya N. Bakrie, Presiden Direktur Bakrie & Brothers selaku induk perusahaan melalui siaran pers pada Selasa (27/2/2024).
Sementara itu, Gilarsi W. Setijono sebagai Direktur Utama VKTR mengungkapkan pembangunan pabrik tersebut bekerjasama dengan Bakrie Construction dan Automotive Engineering Corp (Sinomach Group) yang telah memiliki sejumlah portfolio unggulan untuk fasilitas merk EV global dunia dengan standar internasional.
Baca Juga
“Fasilitas VKTS ini juga akan menjadi Sentral-Hub untuk proses transfer teknologi & litbang terkait EV dengan melibatkan institusi akademi lokal, dan ke depannya kami berharap fasilitas ini menjadi awalan yang baik untuk industri EV yang independen di Indonesia,” ungkap Gilarsi.
Pembangunan pabrik ini diperkirakan bakal membuka sedikitnya 100 lapangan kerja hijau. Selain itu, dimaksudkan untuk merealisasikan target TKDN sesuai syarat pemerintah.
Fasilitas VKTS akan menjadi sentral-hub untuk proses transfer teknologi EV di Indonesia dan menjadi fasilitas lokal resmi untuk perakitan merk EV terbesar di dunia Build Your Dream (BYD).
Pembangunan fasilitas VKTS menelan sekitar Rp300 miliar yang digalang dari dana gabungan VKTR dan Karoseri Tri Sakti. Rinciannya, nilai investasi VKTR untuk fasilitas ini sebesar Rp200 miliar, untuk pembangunan dan pengembangan teknologi, sedangkan Karoseri Tri Sakti merogoh kocek sebesar Rp100 miliar berupa tanah dan bangunan yang sudah ada.
Fasilitas VKTS ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 unit gabungan bus dan truk setiap tahun, saat fasilitas sudah beroperasi penuh.