Bisnis.com, JAKARTA — PT VKTR Sakti Industries (VKTS), anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) milik Grup Bakrie meresmikan fasilitas perakitan bus dan truk listrik berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia.
Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie mengatakan, perseroan membangun fasilitas ini bukan sekadar sebagai pabrik, melainkan sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan simbol kebangkitan industri kendaraan listrik nasional.
Menurutnya, fasilitas ini menjadi pionir dalam industri otomotif nasional sebagai pusat perakitan bus dan truk listrik dengan skema CKD. Proses pembangunan dimulai sejak Februari 2024 dan rampung pada akhir tahun yang sama.
“Dengan dukungan pemerintah, mitra strategis, dan tenaga kerja lokal, kami percaya Indonesia memiliki peluang strategis untuk memimpin transisi mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara dan berkontribusi nyata di pasar global,” ujar Anindya melalui keterangannya, Jumat (30/5/2025).
Adapun, proses perakitan bus dan truk listrik itu meliputi berbagai tahap, mulai dari perakitan sasis, pengelasan, perakitan utama, pemangkasan bodi, hingga penyempurnaan akhir.
Dari sisi produksi, fasilitas ini telah mampu menghasilkan kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melebihi 40% untuk kategori bus.
Baca Juga
Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 unit per tahun. Kapasitas tersebut diproyeksikan untuk menjawab permintaan pasar kendaraan listrik komersial dalam negeri yang terus meningkat.
Adapun, beberapa mitra strategis seperti Transjakarta telah melakukan pemesanan melalui operator Damri, sementara unit lainnya telah dioperasikan oleh Sinarjaya dan Mayasari Bakti.
VKTR menargetkan peningkatan TKDN secara bertahap hingga mencapai di atas 60%, disertai ekspansi lini produksi serta penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik global.
Direktur Utama VKTR Gilarsi menambahkan, fasilitas ini membuktikan komitmen perseroan dalam menghadirkan kendaraan listrik komersial di Indonesia.
“Dengan TKDN yang telah melampaui 40%, kami membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi kendaraan listrik berstandar global yang tetap bernapas lokal,” jelas Gilarsi.
Untuk lini bus, diperkenalkan model Tidar HF 12 dan Arjuno HF 8. Sementara itu, lini truk listrik mengusung nama Musi HDT 64 L.