Bisnis.com, CIKARANG — PT Astra Honda Motor (AHM) mengadakan 'Festival Vokasi Satu Hati' guna menjawab permintaan industri yang berhubungan erat dengan pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia.
General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan pertumbuhan pasar otomotif akan berdampak pada proses rekrutmen seiring adanya peningkatan kapasitas produksi.
“Kami memang mengembangkan program Festival Vokasi Satu Hati yang salah satu poin utamanya memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang siap dan terampil,” katanya di Cikarang, Kamis (22/2/2024).
Para lulusan program vokasi biasanya memiliki tiga arah setelah dinyatakan lulus, seperti langsung bekerja, melanjutkan kuliah, dan menjadi wirausaha.
AHM juga memberi kesempatan bagi para lulusan SMK mitra binaan untuk bekerja di Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) tanpa perlu melakukan pelatihan terlebih dahulu.
Bahkan, menurut Muhib, beberapa alumni terbaik dari program 'Festival Vokasi Satu Hati' mampu untuk bekerja di entitas PT Astra International Tbk. (ASII) yang salah satunya adalah AHM.
Baca Juga
“Kami juga bisa menyampaikan pada guru-guru SMK atau manajemen bahwa manpower yang dihasilkan dari SMK mitra binaan kami cukup kompetitif di market,” tuturnya.
Mengenai wirausaha, dia mengatakan sekitar 30 alumni SMK mitra binaan sudah memiliki bengkel masing-masing dengan omzet yang bervariatif hingga Rp100 juta. Para peserta juga sudah mendapatkan pembekalan terkait layanan aftersales.
Dalam kesempatan yang sama, Manager Vocational PT AHM Gunardi mengatakan siswa terbaik dari Festival Vokasi Satu Hati akan mendapatkan satu unit motor untuk melakukan praktek di laboratorium.
Siswa yang memperoleh beasiswa dibebaskan untuk memilih salah satu dari tujuh program studi yang tersedia. Namun, seluruh penerima beasiswa disebut akan masih ke program studi yang berkaitan dengan otomotif.
“Selama belajar mendapatkan fasilitas beasiswa akademis maupun non akademis. Ada tunjangan untuk kebutuhan sehari-hari atau living cost,” ujarnya.
Meski demikian, para penerima beasiswa memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kriteria minimal Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Apabila tidak tercapai, maka beasiswa tersebut akan gugur.
Di satu sisi, para siswa juga berkesempatan untuk menerima bantuan pendidikan senilai Rp8 juta untuk juara satu, Rp6 juta untuk juara dua, dan Rp4 juta untuk juara tiga.
Sementara untuk guru yang berpartisipasi memang tidak mendapatkan beasiswa, tetapi mendapatkan bantuan pendidikan dengan nominal yang sama.
Selain itu, guru terbaik juga akan mendapatkan satu unit motor untuk melakukan kegiatan praktikum di laboratorium sekolah.