Bisnis.com, JAKARTA — PT Chery Sales Indonesia (CSI) sudah memiliki rencana untuk menggunakan baterai berbahan nikel untuk produk mobil listrik Omoda E5 yang dipasarkan di Indonesia. Untuk itu, produsen asal China itupun menggandeng kerja sama dengan CATL dan Gotion.
Sejauh ini, baterai yang digunakan untuk Chery Omoda E5 adalah jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) yang diklaim lebih aman ketimbang menggunakan bahan baku nikel.
Assistant President Director PT Chery Sales Indonesia (CSI) Zeng Shuo mengatakan perusahaan asal China ini sudah memiliki pabrik tersendiri yang memproduksi baterai jenis nikel dan juga LFP.
Selain itu, Chery juga sudah menggandeng beberapa perusahaan raksasa baterai seperti Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), dan Gotion High-tech Co., Ltd., untuk pengembangan baterai.
“Kami bisa bilang akan ada baterai jenis nikel di jajaran produk selanjutnya. Ini adalah rencana kami,” tuturnya dalam konferensi pers di Jakarta dikutip Selasa (6/2/2024).
Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia Qu Ji Zong mengatakan untuk sementara waktu mobil listrik Omoda E5 akan tetap menggunakan jenis baterai LFP karena memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi.
Baca Juga
Meski demikian, dia mengaku terbuka untuk pengembangan baterai termasuk jenis nikel lantaran perkembangan dari komponen ini terbilang masih dalam tahap berkelanjutan
“Baterai kami [LFP] menggunakan jenis yang paling aman, tapi kami terbuka,” tuturnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengklaim mobil listrik Chery Omoda E5 sudah menggunakan baterai jenis nikel. Padahal unit yang dipasarkan sejauh ini masih memakai LFP.
“Kalau ini [Omoda E5], pakai nikel,” tuturnya di Jakarta pada Senin (5/2/2024).