Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik Chery Omoda E5 diklaim sudah menggunakan baterai jenis nikel oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Padahal unit yang dipasarkan sejauh ini masih memakai jenis Lithium Ferro Phosphate (LFP).
“Kalau ini [Omoda E5], pakai nikel,” tuturnya di Jakarta pada Senin (5/2/2024).
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan produksi baterai secara lokal dibutuhkan kemampuan untuk membuat sel baterai. Sementara untuk battery pack rata-rata sudah dirakit secara lokal.
Sebaliknya, mobil listrik Chery Omoda E5 rakitan lokal masih akan menggunakan jenis baterai LFP dan belum mulai menggendong bahan baku dari nikel.
Menurut halaman spesifikasinya, baterai LFP mobil ini dapat menempuh jarak hingga 430 km dalam satu kali pengisian daya berdasarkan hasil uji Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle (WLTC).
Kemudian mobil ini juga dilengkapi dengan fitur pengisian cepat yang mampu mengisi daya baterai dari 30-80% dalam waktu kurang lebih 30 menit. Konsumsi listrik yang dibutuhkan sebesar 15,3 kWh per 100 km.
Baca Juga
Beralih ke dapur pacunya, Omoda E5 dibekali motor listrik berdaya 120 kW dan baterai yang mampu menempuh jarak hingga 450 kilometer.
Tenaga yang mampu dihasilkan oleh mobil ini mmencapai 201,2 hp dengan torsi 400 Nm. Mobil ini pun dapat melaju hingga 100 km per jam dalam waktu 7,8 detik.
“Saat ini kita menggunakan baterai LFP untuk Omoda E5,” tutur Vice President PT Chery Sales Indonesia Harry Kamora kepada Bisnis, Senin (22/1/2024).