Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebut penjualan yang kurang memuaskan sepanjang 2023 disebabkan oleh pengetatan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan.
Director of Sales & Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro mengatakan, sejatinya banyak faktor yang mempengaruhi pasar otomotif secara umum. Salah satunya adalah pengetatan kucuran kredit.
“Approval yang sangat ketat dari perusahaan pembiayaan, dikarenakan efek kenaikan non-performing loan yang sebelumnya terjadi,” ujar Irwan kepada Bisnis, Kamis (18/1/2024).
Penjualan Mitsubishi secara wholesales mencapai 77.416 unit sepanjang 2023, turun 21,84% dibandingkan 2022 sebanyak 99.051 unit. Pangsa pasar juga tergerus dari sebelumnya 9,5% menjadi 7,7%.
Sementara penjualan secara retail, berkisar 81.792 unit, turun 16,48% dari 97.936 unit pada tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, pangsa pasar ritel Mitsubishi juga terkoreksi dari 9,7% menjadi 8,2% sepanjang 2023.
“Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi pasar secara umum, dan khususnya capaian Mitsubishi Motors di 2023 yang terkoreksi dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” tuturnya.
Baca Juga
Mitsubishi pun menaruh harapan besar dari peluncuran model compact SUV terbarunya, yakni Xforce. Seiring berjalannya waktu, merek asal Jepang ini berharap model tersebut dapat membantu penjualan ke depannya.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan Mitsubishi Xforce secara wholesales mencapai 2.723 unit sejak mulai dikirimkan pada Oktober 2023.
Rinciannya, Xforce Ultimate telah dikirimkan kepada dealer sebanyak 2.574 unit, sedangkan varian Exceed sebanyak 149 unit.