Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang diproduksi secara lokal saat ini menggunakan baterai Lithium-Ion yang disebut lebih efisien dan bisa memberikan jarak tempuh mumpuni. Jenis baterai yang digunakan adalah NMC.
Merujuk situs resmi Hyundai Indonesia, baterai Lithium-Ion diklaim sebagai salah satu baterai terbaik yang bisa digunakan mobil listrik saat ini karena daya tahannya yang tinggi, energi padat, serta degradasi yang rendah.
Selain itu, baterai Lithium-Ion juga disebut tahan dengan cuaca ekstrem baik panas atau dingin. Ditambah lagi sudah ada teknologi sistem manajemen baterai yang melindungi dari pengaruh lingkungan.
Teknologi yang disematkan itu juga diklaim dapat menjaga jarak tempuh mobil listrik, serta memperpanjang siklus hidup dari baterai.
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Signature long range memiliki kapasitas baterai hingga 72,6 kWh dengan output maksimum 253 kW. Spesifikasi yang sama juga berlaku untuk Ioniq 5 Prime.
Sementara versi standard range baik untuk Ioniq 5 Prime maupun Signature memiliki kapasitas 58 kWh bertenaga 195 kW.
Baca Juga
Sebagai informasi, Hyundai menggandeng LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai dengan investasi US$1,1 miliar. Tambahan US$60 juta juga digelontorkan dalam rangka pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai.
Produk baterai tersebut nantinya akan menggunakan baterai lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC). Hal ini lantaran Indonesia memiliki sumber daya besar untuk bahan baku Nikel dan juga Cobalt.