Bisnis.com, JAKARTA — Insentif untuk mobil hybrid tak kunjung diberikan oleh pemerintah meski sudah ada Perpres No. 79/2023 dan juga beberapa peraturan turunan lainnya. Padahal jenis ini disebut masih berkontribusi terhadap penurunan emisi.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan terdapat berbagai cara maupun metode yang dapat digunakan oleh pabrikan otomotif sesuai dengan preferensi konsumen.
Kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah pun lantas harus berkaca pada situasi dan juga kebutuhan konsumen akan produk yang mampu mengurangi emisi atau karbon.
“Pada umumnya kami selalu menghormati kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah,” tuturnya, Selasa (9/1/2023).
Jika pemerintah menerbitkan kebijakan yang lebih spesifik memberikan kelebihan/keuntungan misalnya seperti mobil hybrid, maka Suzuki akan turut mendukung secara aktif kebijakan tersebut.
Kehadiran dari insentif untuk produk ramah lingkungan dinilai sebagai upaya yang dilakukan produsen dalam hal menurunkan emisi. Suzuki pun siap menyediakan produk-produk berkualitas yang sesuai kebutuhan pasar sekaligus memenuhi kebijakan yang ditentukan.
Baca Juga
“Perlu dilihat tujuan dari kebijakan itu sendiri, yaitu proses penurunan emisi/karbon,” katanya.
Sejauh ini Suzuki memiliki beberapa produk mobil hybrid mulai dari Ertiga Gx Hybrid, Ertiga Ss Hybrid, Xl-7 Beta Hybrid, dan Xl-7 Alpha 4.244 unit.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil hybrid Suzuki secara wholesales mencapai 2.074 unit pada November 2023, naik 73,45% dibandingkan dengan Oktober 2023 sebanyak 1.198 unit.
Jika dilihat sepanjang Januari-November 2023, penjualan telah mencapai 12.134 unit, naik 158% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 4.692 unit. Torehan ini sekitar 16,47% dari total penjualan Suzuki selama 11 bulan pertama 2023.
Rinciannya untuk Ertiga Gx Hybrid terjual sebanyak 3.359 unit, Ertiga Ss Hybrid 2.031 unit, Xl-7 Beta Hybrid 2.500 unit, dan Xl-7 Alpha Hybrid 4.244 unit.
