Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD Targetkan Penjualan Pasar Jepang Moncer, Dorong Mobil Listrik

BYD Co. menargetkan pasar Jepang sebagai pintu gerbang untuk membawa produknya menguasai pasar global.
Mobil listrik BYD Denza N7 tipe SUV elektrik dipamerkan dalam pameran di Beijing, China pada Senin (3/7/2023). - Bloomberg/Qilai Shen
Mobil listrik BYD Denza N7 tipe SUV elektrik dipamerkan dalam pameran di Beijing, China pada Senin (3/7/2023). - Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Merek mobil listrik asal China, BYD Co. menargetkan pasar Jepang sebagai pintu gerbang untuk membawa produknya menguasai pasar global.

Dilansir dari Nikkei Asia, Selasa (19/12/2023), pasar Jepang akan menjadi panggung bagi BYD untuk membuktikan tajinya dalam menembus pasar luar negeri. Alasannya karena Negeri Sakura merupakan salah satu pasar yang sulit untuk menerima produk dari negara lain.

Founder BYD Co. Wang Chuanfu sebelumnya sempat mengundang para dealer mobil dari seluruh Jepang dalam sebuah konferensi di Tokyo, Jepang pada Oktober 2023. Dia menyampaikan strategi untuk pasar jepang di hadapan 600.000 anggota dealer.

Sepanjang Januari-September 2023, BYD telah menjual sebanyak 2,08 juta unit mobil listrik secara global, naik 75% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pada kuartal III/2023, capaian mobil listrik asal China itu bahkan melampaui Tesla dengan total 3.400 unit.

BYD telah memasuki pasar Jepang sejak Januari 2023 dengan memasang target penjualan hingga 30.000 unit mobil listrik per tahunnya pada 2025. Rencananya sejumlah 100 jaringan dealer akan dibangun dengan rata-rata penjualan 300 unit per jaringan.

Target ini terbilang ambisius, lantaran industri otomotif Jepang menganggap penjualan di atas 200 unit per tahun sudah melebihi rata-rata capaian dealer pada umumnya. BYD juga tengah sibuk dalam meningkatkan ekspornya dan memberikan perhatian khusus di Jepang.

Hal ini pun bukan tanpa alasan, sebab Jepang adalah pasar mobil terbesar keempat di dunia dengan pabrikan Negeri Sakura menguasai pangsa pasar global hingga 90%. Jenis mobil hybrid, dan kendaraan niaga kecil atau kei car menjadi produk yang sangat diminati.

Meski demikian, merek-merek asal China masih kurang populer untuk pasar otomotif Jepang. Sementara Presiden anak perusahaan distribusi BYD Auto Japan Atsuki Tofukuji telah menyusun berbagai siasat untuk memasarkan produk di Negeri Sakura.

Adapun, BYD telah menandatangani kontrak keagenan dengan dealer dan penjual besar barang dan aksesoris otomotif. Perusahaan kini memiliki sekitar 50 lokasi dari Hokkaido hingga Okinawa, termasuk gerai sementara.

BYD memasang target jenis Atto 3 dapat terjual sebanyak 300 unit per tahun, sedangkan untuk Dolphin sebanyak 500 unit per tahunnya.

Produk Dolphin yang telah dipasarkan sejak September 2023, dipatok seharga 3,63 juta yen atau sekitar US$25.000 per unit dengan jarak tempuh 400 kilometer dalam sekali pengisian daya.

Mobil ini juga memiliki fitur keselamatan yang dapat meredam gerakan dengan unsur ketidaksengajaan ketika pengemudi salah menginjak pedal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper