Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

General Motors Bakal Jual Obligasi Senilai Rp46,33 Triliun

General Motors Co. tengah berupaya untuk menjual obligasi senilai US$3 miliar atau setara Rp46,33 triliun.
General Motors/Reuters-Jeff Kowalsky
General Motors/Reuters-Jeff Kowalsky

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan manufaktur otomotif asal Amerika Serikat, General Motors Co. tengah berupaya untuk menjual obligasi senilai US$3 miliar atau setara Rp46,33 triliun (kurs jisdor Rp15.446).

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (5/12/2023), sebuah sumber mengatakan GM menjual surat utang tersebut dalam dua tahap. Salah satunnya adalah jaminan 10 tahun dengan yield 1,85% di atas US Treasury.

Sumber dari Bloomberg tersebut mengatakan beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan seperti JPMorgan Chase & Co., Lloyds Banking Group, Mizuho Financial Group, Royal Bank of Canada, Sumitomo Mitsui Banking Corp., dan Societe Generale akan memimpin penjualan obligasi tersebut.

Upaya GM untuk menjual surat utang tersebut dilakukan pasca mendapatkan perjanjian pinjaman berjangka pada pekan lalu. Perjanjian ini memungkinkan GM untuk melakukan pinjaman yang terdiri empat pinjaman berjangka dengan nilai maksimum US$3 miliar.

Ketika perjanjian tersebut dibuat, GM juga mengumumkan rencana untuk melakukan buyback saham dengan total nilai mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp154,46 triliun. Selain itu, GM juga meningkatkan tebaran dividennya menjadi 33% dari laba bersih.

Pada Senin (4/12/2023), GM menggandeng sejumlah emiten termasuk seiring terdapat sekitar tujuh peminjam yang bergegas untuk mendapatkan akses pendanaan lingkungan yang menarik sebelum libur pada akhir tahun nanti.

CEO GM Mary Barra mengatakan perusahaan berjanji agar seluruh jajaran produknya merupakan mobil listrik pada 2035. GM masih berambisi untuk mengubah seluruh jajaran produknya menjadi mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

Meski demikian, hal ini pun masih bergantung pada penerimaan dari para konsumen. GM pun bersikap fleksibel dan membuka peluang untuk mundur dari rencana ini apabila konsumen tidak siap untuk beralih.

“Kami akan menyesuaikan berdasarkan permintaan pelanggan,” kata Barra.

GM dan beberapa pabrikan otomotif lainnya juga telah menarik kembali investasi pada mobil listrik lantaran adanya perlambatan pertumbuhan penjualan. Bahkan GM baru-baru ini menunda ekspansi produksi truk listrik pada pabrik di kota Detroit sampai akhir 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper