Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik Mercedes-Benz menggantung harapan produksi lokal mobil listrik di Indonesia pada volume penjualan yang masih minim.
President Director Inchcape Indonesia Khoo Shao Tze mengatakan dalam produksi mobil secara lokal akan sangat bergantung dengan volume penjualan karena hal ini juga berhubungan dengan aspek bisnis.
“Jawaban pendek itu pasti ya, tapi itu kembali ke hal bisnis karena kami sangat menyukai Mercedes-Benz, dan saya tahu Mercedes juga menyukai Indonesia. Ketika berhubungan dengan hal bisnis, itu semua tentang volume,” ujarnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Dia pun mengatakan Inchcape sebagai salah satu pemegang saham Mercedes-Benz di Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan penetrasi merek asal jerman ini di Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat penting.
Inchcape Plc. menggenggam sebesar 70% kepemilikan saham Mercedes-Benz, sedangkan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) memiliki 30% saham sisanya.
Operasional PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia pun telah dialihkan kepada Inchcape dalam usaha patungan (joint venture) bersama Indomobil.
Baca Juga
Secara terpisah, Head of Marketing Communications and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan rencana untuk memproduksi mobil listrik secara lokal memang ada.
Meski demikian, saat ini MBDI masih fokus untuk memasarkannya melalui skema impor secara utuh atau completely built up unit (CBU). Beberapa mobil listrik yang dipasarkan adalah EQS 350 (V295), EQS 450+ (V297), EQA 250, EQB 250, serta EQS SUV 450 (X298).
“Rencana secara jangka panjang tentu ada, tapi per saat ini kami fokus memasarkannya under skema CBU terlebih dahulu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (15/11/2023).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil listrik Mercedes-Benz pada Oktober 2023 mencapai mencapai 37 unit, naik 85% dibandingkan Agustus 2023 sebanyak 20 unit.
Secara rinci untuk EQS 350 (V295) sebanyak 39 unit, EQS 450+ (V297) 51 unit, EQA 250 sebanyak 25 unit, EQB 250 sebanyak 26 unit, serta EQS SUV 450 (X298) 11 unit.
Meningkatnya penjualan pada Oktober 2023 pun tak lepas dari faktor pasokan yang sudah mulai mengalami pemulihan. Selain itu, Kerry juga mengatakan antusiasme calon konsumen untuk produk mobil listrik Mercedes-Benz pun cukup tinggi.
“Kami melihat trend positif dari bulan ke bulan untuk peminat atau pemesanan kendaraan EQ,” tuturnya.
Sepanjang Januari-Oktober 2023, penjualan mobil listrik Mercedes-Benz mencapai 152 unit, sekitar 5,19% dari total penjualan sebanyak 2.924 unit. MBDI pun menargetkan mobil listrik dapat berkontribusi sekitar 5-10% hingga akhir 2023.
“Kami harapkan kontribusi penjualan mobil listrik kami hingga akhir tahun ini di kisaran 5-10%,” katanya.
Di sisi lain, Mercedes-Benz pun tidak berencana meluncurkan produk mobil listrik baru sampai akhir 2023. Peluncuran produk untuk model EQ baru akan dilakukan pada 2024 mendatang.