Bisnis.com, JAKARTA — PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MBDI) bakal memperkuat kerja sama dengan para partner pembiayaan seiring adanya kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) menjadi 6% yang akan berdampak pada daya beli mobil.
Head of Marketing Communications and Public Relations PT MBDI Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI biasanya akan diikuti oleh kenaikan bunga kredit konsumen. Langkah antisipasi pun telah dipersiapkan guna menyikapi adanya kenaikan tersebut.
“Kami akan perkuat kerja sama dengan para financing partner, tapi detailnya baru bisa kami tentukan setelah kami tahu seberapa besar dampak kenaikan suku bunganya,” ujar Kerry kepada Bisnis, Minggu (22/10/2023).
Dia menuturkan, keputusan BI yang menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) ke level 6% belum akan berdampak dalam waktu dekat. Kemungkinan hal ini baru akan terasa pada bulan depan.
Para konsumen pun akan cenderung memilih wait and see atau bahkan menunda keputusan pembelian mobil seiring bunga kredit untuk pembelian kendaraan juga akan meningkat.
Mengenai penjualan sampai akhir tahun, dia masih optimistis penjualan mobil Mercedes-Benz dapat meningkat dibandingkan tahun lalu. Namun, dia enggan menyebut berapa unit target penjualan sampai akhir 2023.
Baca Juga
“Mengenai angka target sampai akhir tahun tidak bisa kami disclose, tapi kami tetapi berupaya agar tahun ini mencatatkan pertumbuhan positif dibanding tahun lalu,” tuturnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Mercedes-Benz secara retail mencapai 2.526 unit sepanjang Januari-September 2023.
Merek yang berada di bawah bendera PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) ini mengalami peningkatan 13% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.235 unit.