Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Mercedes-Benz Grup Salim (IMAS) Klaim Impor Masih Terjaga untuk Sementara

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengeklaim penjualan dan impor kendaraan masih terjaga untuk sementara waktu di tengah pelemahan rupiah.
Mercedes Benz New S-Class S 450. /Mercedes-Benz Distribution Indonesia
Mercedes Benz New S-Class S 450. /Mercedes-Benz Distribution Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) yang berada di bawah payung PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) menyebut melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum mempengaruhi volume impor maupun harga jual kendaraan untuk saat ini.

Head of Marketing Communications and Public Relations PT MBDI Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan sejauh ini impor mobil Mercedes-Benz akan mengikuti rencana awal yang sudah disusun sejak enam bulan lalu.

Meski demikian, dia pun enggan menyebutkan berapa unit kendaraan yang rencananya yang akan diimpor secara utuh atau completely built up (CBU) dari model-model Mercedes-Benz.

“Kami mengikuti saja planning yang sudah kami susun sejak enam bulan lalu. Jadi, semua sesuaikan rencana awal,” ujar Kerry kepada Bisnis, Minggu (8/10/2023).

Sejauh ini pun, dia menyebut adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang makin dalam belum berdampak terhadap jumlah impor dan juga harga mobil Mercedes-Benz.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Jumat, (6/10/2023) pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,04 persen atau 5,5 poin ke level Rp15.612 per dolar AS, setelah ditutup naik pada perdagangan sebelumnya. 

“Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sejauh ini belum mempengaruhi volume impor maupun harga jual kendaraan kami,” katanya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, impor CBU mobil Mercedes-Benz mencapai 530 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 32,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 400 unit.

Lebih lanjut, dia mengatakan adanya peningkatan impor CBU secara year-on-year (YoY) disebabkan oleh adanya mobil listrik yang dipasarkan oleh Mercedes-Benz.

“Peningkatan impor kami mainly karena adanya mobil listrik Kami yang mulai dipasarkan pada awal tahun 2023 ini dan seluruh mobil listrik Kami saat ini masih merupakan kendaraan CBU,” tuturnya.

Adapun, penjualan Mercedes-Benz secara wholesales sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 2.229 unit, naik 18,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.874 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper