Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil secara domestik mengalami penurunan 1,8% sepanjang Januari-Oktober 2023 akibat beberapa faktor perekonomian secara makro.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales mencapai 836.049 unit sepanjang Januari-Oktober 2023, turun 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 851.411 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan penurunan penjualan secara wholesales kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan.
Baca Juga
Adapun data BPS menunjukkan pertumbuhan perekonomian pada kuartal III/2023 mencapai 4,94% (year-on-year/YoY). Hal ini pun berarti pertumbuhan perekonomian mengalami penurunan setelah konsisten berada di level 5% selama 8 bulan terakhir.
“Kemungkinan karena pertumbuhan ekonomi agak lambat, harga komoditas juga turun, suku bunga leasing atau kredit ada kenaikan, dan lain-lain,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/11/2023).
Kenaikan suku bunga leasing atau kredit pun merupakan imbas dari Bank Indonesia (BI) yang mengerek suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18 Oktober 2023 dan 19 Oktober 2023.
Pada Oktober 2023, penjualan mobil secara wholesales mencapai 80.271 unit, naik tipis 0,4% dibandingkan September 2023 yang mencapai 79.919 unit.
Sementara untuk penjualan secara retail tercatat mencapai 825.691 unit sepanjang Januari-Oktober 2023, naik tipis 0,4% secara YoY dari 822.017 unit.
Jika dilihat secara bulanan pun, penjualan retail menembus angka 79.451 unit pada Oktober 2023, turun 1,9% dibandingkan September 2023 sebanyak 80.974 unit.
Menjelang akhir 2023, industri otomotif pun dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti kenaikan suku bunga, pergerakan nilai tukar rupiah yang fluktuatif, hingga kampanye Pemilu 2024.
Meski demikian, Jongkie menyebut Gaikindo masih optimistis target penjualan hingga 1,05 juta (1.050.000) unit masih dapat tercapai hingga akhir 2023.
“Kami harapkan 1.050.000 unit masih bisa tercapai. Kami masih melakukan pameran di luar Jakarta, dan diharapkan dapat meningkatkan angka penjualan di daerah,” tuturnya.
Dua merek dari PT Astra International Tbk. (ASII), yakni Toyota dan Daihatsu pun masih mendominasi penjualan sepanjang Januari-Oktober 2023.
Penjualan merek Toyota secara wholesales mencapai 273.820 unit sepanjang Januari-Oktober 2023 dengan pangsa pasar mencapai 32,8%. Sementara penjualan pada Oktober 2023 mencapai 27.438 unit, naik 5,82% dibandingkan September 2023 sebanyak 25.928 unit.
Kemudian penjualan Daihatsu secara wholesales mencapai 161.650 unit dengan pangsa pasar 19,3%. Namun, penjualan Oktober 2023 dengan angka 14.099 unit turun 6,06% dibandingkan September 2023 sebanyak 15.009 unit.
Berada di urutan ketiga, terdapat merek Honda yang penjualan secara wholesales mencapai 119.945 unit sepanjang Januari-Oktober 2023 dengan pangsa pasar 14,3%. Penjualan pada Oktober 2023 pun mencapai 11.938 unit, naik 9.41% dibandingkan September 2023 sebanyak 10.911 unit.
Kemudian terdapat Suzuki yang berada di bawah naungan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) dengan penjualan hingga 66.530 unit dan pangsa pasar 8%. Pada Oktober 2023, penjualan mencapai 5.990 unit, turun 7.87% dibandingkan September 2023 sebanyak 6.502 unit.
Mitsubishi berada tepat di bawah Suzuki yang berada di peringkat lima. Penjualan Mitsubishi mencapai 64.076 unit sepanjang Januari-Oktober 2023 dengan pangsa pasar 7,7%.
Penjualan Mitsubishi pada Oktober pun mencapai 5.937 unit, turun 4,97% dibandingkan September 2023 sebanyak 6.248 unit.
Setelah merek-merek asal Jepang, terdapat merek asal Korea Selatan, yakni Hyundai dengan penjualan sebanyak 29.537 unit dan pangsa pasar 3,5% sepanjang Januari-Oktober 2023.
Angka penjualan Hyundai pada Oktober 2023 mencapai 3.032 unit, turun 2.28% dibandingkan September 2023 sebanyak 3.103 unit.