Bisnis.com, JAKARTA — Produsen motor listrik merek Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) berencana menyesuaikan produknya terkait rencana Kementerian Perindustrian yang akan menetapkan standardisasi baterai.
Corporate Secretary SLIS Pricilla Jane Halim mengatakan standardisasi baterai untuk motor listrik sejatinya sangat memungkinkan dengan beberapa syarat. Di antaranya spesifikasi tegangan baterai bisa masuk ke unit yang dituju, serta spesifikasi konektor yang dipakai.
Sementara penyesuaian standardisasi baterai dengan unit motor listrik nantinya akan dilakukan pada tipe dan juga rencana produksi selanjutnya. Motor listrik yang sudah terdistribusikan pun akan tetap dijual sesuai rencana.
“Motor yang telah didistribusikan tetap dilakukan penjualan dan pemasaran sesuai dengan rencana awal. Penyesuaian akan dilakukan pada tipe dan produksi selanjutnya,” ujarnya, Senin (6/11/2023).
Selain itu, dia menyebut ada kemungkinan unit motor listrik untuk tipe dan produksi selanjutnya akan memperhitungkan nilai tambah seiring adanya rencana Kemenperin untuk menetapkan standardisasi baterai.
Meski demikian, SLIS belum bisa memperhitungkan nilai tambah tersebut karena ada perbedaan yang perlu disesuaikan dengan spesifikasi motor dan standardisasi baterai yang ditetapkan.
Baca Juga
Sebagai informasi, telah menjual sebanyak 20.500 unit motor listrik sampai September 2023. Namun, jumlah penjualan yang menggunakan skema subsidi Rp7 juta belum mencapai 150 unit.
Sementara kapasitas produksi motor listrik Selis mencapai 120.000 unit per tahunnya. Penjualan motor listrik pun diharapkan dapat mencapai 2.000 unit sampai akhir 2023.
Beberapa motor listrik merek Selis yang sudah mendapat subsidi adalah Agats seharga Rp21,79 juta, Emax Rp13,5 juta, dan Go Plus Rp22,499 juta.
Merujuk laman P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) model Agats sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 53,37%. Kemudian untuk Emax mencapai TKDN 53,69%, serta Go Plus mencapai 52,01%
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, SLIS mencatatkan penjualan senilai Rp374,28 miliar selama sembilan bulan pertama 2023, turun 9,14% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp356,92 juta.
SLIS pun membukukan laba tahun berjalan senilai Rp16,07 miliar sampai kuartal III/2023, turun 35,82% secara year-on-year (YoY) dari Rp25,05 miliar.