Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menargetkan kepastian investasi produsen otomotif asal China, Geely Automobile Holding Ltd. dapat diamankan sebelum berganti rezim politik pada 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddi, menuturkan pembicaraan antara pemerintah dan Geely semakin serius ihwal potensi kerja sama pengembangan mobil listrik lokal di Indonesia.
“Cukup serius, saya baru ketemu mereka kemarin. Saya minggu lalu ikut ke China bersama Presiden dan di sela-sela itu saya sempat ketemu mereka,” kata Rachmat saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Rachmat berharap kesepakatan dengan Geely dapat diputuskan pada tahun depan. Kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Indonesia untuk memproduksi mobil setrum sendiri.
“Bayangan kita mulai mau masuk tahun depan paling lambat ya, intinya kita juga kan lagi masa transisi ya, lagi masa politik,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah menawarkan kemungkinan riset bersama atau joint research bersama dengan Geely untuk produksi mobil listrik lokal di Indonesia.
Baca Juga
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membujuk Geely Automobile Holding Ltd., produsen otomotif asal China, untuk memproduksi mobil listrik lokal di Indonesia.
Luhut mengatakan Kemenkomarves telah melakukan pembicaraan dengan pihak Geely sejak beberapa bulan lalu untuk menawarkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.
“Puncaknya dua hari yang lalu saya tanya mereka, bisa tidak kalau join research? Buat dengan Indonesia untuk nanti buat mobil EV di Indonesia. Mereka bilang bisa dan kita sedang bicara teknis sekarang dan Presiden juga setuju,” ujar Luhut di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Menurut Luhut, dia sudah meminta seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang nantinya akan membentuk tim gabungan dalam riset ini. Dia pun menekankan agar nantinya riset dengan Geely harus dipimpin oleh Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah Malaysia juga membujuk Geely untuk investasi di negaranya. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyebut Geely berencana menanamkan modal senilai US$10 miliar di Malaysia.
Dia menuturkan, Geely bakal bekerja sama dengan mitra-mitra asal Malaysia untuk dalam pembangunan berkelanjutan Automotive High-Tech Valley di Tanjung Malim.