Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan tingkat penjualan di tengah kenaikan suku bunga acuan ke level 6%.
Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, memang tidak bisa dipungkiri industri otomotif sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti penetapan suku bunga acuan yang dilakukan oleh BI.
Ketika suku bunga acuan dinaikan, maka suku bunga yang dikenakan oleh lembaga pembiayaan kepada konsumen pun akan meningkat. Hal ini tidak terkecuali untuk pembiayaan kendaraan.
“Hal ini tentu saja bisa memengaruhi minat beli masyarakat. Namun, Hyundai akan terus memberikan yang terbaik untuk pembeli kendaraan di Indonesia,” ujar Soerjo kepada Bisnis, Minggu (22/10/2023).
Memasuki 3 bulan terakhir 2023, Hyundai akan memberikan program penjualan dalam rangka merayakan hubungan bilateral dengan Korea Selatan dan Indonesia berupa bebas cicilan 5 bulan, bunga 0%, dan 50 paket tour ke Korea Selatan.
Selain itu, dia juga berharap Hyundai mampu mempertahankan penjualan sekitar 3.000 unit per bulannya sampai akhir tahun ini.
Baca Juga
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Hyundai secara retail mencapai 26.818 unit sepanjang Januari-September 2023, naik 31,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 20.440 unit.
Secara penjualan retail, Hyundai tercatat memiliki pangsa pasar sekitar 3,6%. Selain itu, bila dilihat secara rinci penjualan Hyundai belum stabil dengan beberapa kali penjualan tidak menyentuh level 3.000 unit.
Tercatat pada Februari, April, May, Juni, dan Juli penjualan Hyundai secara retail tidak mencapai level 3.000 unit.