Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Isuzu ke Filipina Kian Tergerus, Tetap Andalkan Traga

Mayoritas ekspor mobil niaga Isuzu ke Filipina, mencapai 90,56% dari total ekspor.
Isuzu Traga. /isuzu-astra.com
Isuzu Traga. /isuzu-astra.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja ekspor dari PT Isuzu Astra Motors Indonesia (IAMI) milik PT astra International Tbk (ASII) mengalami penurunan seiring ketatnya persaingan pasar ekspor  Filipina.

Marketing Communication Manager Isuzu Astra Puti Annisa Moeloek mengatakan saat ini ada banyak produk yang mampu menyaingi Isuzu Traga di pasar Filipina sebagai negara tujuan dengan volume terbesar entitas ASII tersebut.

“Pasar paling besar ada di filipina untuk ekspor produk Isuzu Traga, dan di sana ada produk saingan yang menyebabkan persaingan ketat,” ujar Annisa kepada Bisnis, Selasa (17./10/2023).

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan ekspor CBU dari Isuzu Traga mencapai 421 unit pada September 2023, turun 39,1 persen dibandingkan Agustus 2023 sebanyak 691 unit.

Dilihat lebih jauh, sepanjang Januari-September 2023 ekspor CBU untuk Isuzu Traga mencapai 4.929 unit, turun 17,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.952 unit.

Sepanjang periode ini pun, Filipina menjadi negara tujuan ekspor dengan volume terbanyak, yakni 4.464 unit. Jumlah ini pun sekitar 90,56% dari total ekspor yang dilakukan oleh Isuzu.

Sementara itu, terpaut jauh dari Filipina terdapat Honduras sebagai tujuan ekspor terbanyak kedua dari Isuzu dengan volume ekspor sebanyak 156 unit.

Annisa mengatakan produk yang diekspor harus menyesuaikan dengan pesanan negara tujuan agar produk tersebut dapat bersaing di pasar tersebut. Di sisi lain, dalam meningkatkan jumlah ekspor pun harus melihat kondisi permintaan dari negara tujuan.

Di satu sisi, dia belum bisa memberikan jawaban mengenai upaya Isuzu untuk mengidentifikasi pasar potensial selain Filipina. Hal ini lantaran pembahasan tersebut masih berada dalam internal perusahaan.

“Meningkatkan jumlah ekspor juga tidak serta merta langsung bisa ditingkatkan ya karena balik lagi harus dilihat [kondisi] permintaan pasar di sananya,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper