Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMW Investasi US$751 Juta untuk Pabrik Mobil Listrik Mini Cooper di Inggris

BMW Group akan mengucurkan investasi US$751 juta untuk pabrik produksi mobil listrik Mini Cooper di Inggris.
MINI Cooper S 3-pintu, dan MINI Cooper S 5-pintu. /BMW
MINI Cooper S 3-pintu, dan MINI Cooper S 5-pintu. /BMW

Bisnis.com, JAKARTA — BMW Group akan menginvestasikan dana US$751 juta untuk pabrik yang memproduksi kendaraan listrik Mini Cooper di Inggris.

Melansir Bloomberg, Selasa (12/9/2023), langkah BMW yang menanam modal hingga US$751 juta tersebut sebagai bentuk upaya menghindari turunnya produksi mobil setelah mencapai level terendahnya pada 2022.

Adapun, pabrik Oxford yang memproduksi kendaraan listrik Mini tersebut mengalami penurunan produksi usai produksi Mini listrik dialihkan ke China.

Dalam pameran di Munich pekan lalu, BMW meluncurkan generasi terbaru Mini Cooper yang dikembangkan bersama perusahaan asal China, Great Wall Motor Co.

Seandainya BMW memilih untuk hanya memproduksi Mini listrik di China, maka hal ini akan memukul produksi mobil di Inggris yang telah mengalami penurunan sejak Brexit pada 2016.

Kepala produksi BMW, Milan Nedeljković, mengatakan biaya energi merupakan salah satu hambatan terbesar bagi sektor otomotif Inggris untuk mulai bangkit.

“Biaya energi adalah sesuatu yang harus sangat diwaspadai – untuk manufaktur kami, dan terlebih lagi untuk manufaktur baterai,” kata Milan kepada wartawan di pabrik Oxford seperti dikutip dari Bloomberg. 

Pemerintah Inggris tengah berupaya untuk menunda peraturan Brexit yang mewajibkan kendaraan listrik untuk dikirim secara bolak-balik dari UK dan Uni Eropa untuk memiliki lokalisasi produk demi menghindari tarif 10 persen.

Para produsen mobil pun diperkirakan kesulitan memenuhi aturan ini lantaran sebagian besar rantai pasokan baterai masih berasal dari China. Adapun biaya 10 persen yang dibebankan jika tidak memenuhi lokalisasi akan mulai berlaku 2024 dan diperketat pada 2027.

Kendala lain yang dihadapi industri otomotif Inggris adalah kurangnya perincian mengenai aturan kendaraan tanpa emisi yang mulai berlaku pada Januari 2024. Pemerintah Inggris pun masih menganalisa masukan yang diperoleh dari diskusi yang berakhir pada Mei 2023.

Selain itu, para produsen mobil juga tengah mengukur kemampuan mereka untuk memenuhi apapun target yang akan ditetapkan oleh pemerintah Inggris pada 2024.

Beberapa hal yang menjadi sorotan pun adalah harga energi yang tinggi, berkurangnya insentif pemerintah, hingga lambatnya pemasangan stasiun pengisian daya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper