Bisnis.com, JAKARTA - Sejalan dengan semakin murahnya harga sepeda motor listrik berkat kebijakan subsidi pemerintah, konsumen juga akan mendapat beragam manfaat lainnya yang tak akan ditemui ketika menggunakan motor konvensional.
Pemerintah resmi memperluas penerima manfaat subsidi motor listrik Rp7 juta untuk umum melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023 yang merupakan revisi peraturan sebelumnya, Permenperin No. 6/2023.
Sebelumnya, ada syarat bahwa penerima manfaat subsidi merupakan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima bantuan upah kerja di bawah Rp3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial. Namun syarat ini kemudian dihapus.
Kini, masyarakat umum akan mendapat potongan harga sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit KBL Berbasis Baterai Roda Dua.
Wakil Ketua Umum 1 Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Wilson Teoh menjelaskan bahwa selain harga yang lebih murah ketimbang motor dengan mesin bakar konvensional, pengguna juga akan menerima beberapa keuntungan.
"Pertama, semakin banyak pengguna kendaraan listrik, semakin menurun polusi udara dan semakin bersih udara Ibu Kota," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga
Kedua, pengguna motor listrik juga akan mendapatkan keuntungan dari sisi efisiensi waktu. Pasalnya, masyarakat tidak perlu lagi antre membeli BBM di pom bensin yang bisa memakan waktu sampai setengah jam.
Pengisian baterai motor listrik bisa dilakukan di rumah, charging station, atau hanya perlu ditukar apabila motor listrik bersangkutan telah mengakomodasi sistem baterai tukar.
"Benefitnya adalah kepraktisan, apalagi yang sudah pakai sistem baterai tukar, sehingga tidak perlu untuk charging yang memakan waktu lama 5 jam average. Cukup ditukar saja di tempat swap station," tambahnya.
Selain itu, apabila pengguna punya tempat strategis maupun tempat usaha yang potensial dimanfaatkan sebagai stasiun pengisian baterai atau stasiun penukaran baterai, maka bisa menjadi mitra dan berpotensi menerima benefit sewa bulanan.
Senada, Co-Founder PT Swap Energi Indonesia sekaligus PT Smoot Motor Indonesia Kevin Phang mengamini bahwa ekosistem sepeda motor listrik memberikan inklusivitas penyediaan energi.
Pasalnya tidak seperti SPBU yang hanya dikuasai segelintir perusahaan raksasa, penyediaan tempat pengisian dan penukaran baterai motor listrik bisa disediakan siapa saja.
"Untuk titik penukaran baterai kami sudah mencapai lebih dari 1.200 titik di seluruh Indonesia, dan setiap mitra mendapat sharing economy dari aktivitas penukaran baterai," ujarnya.
Bagi Kevin, Swap mengambil strategi untuk terus memperbanyak infrastruktur penukaran baterai karena berguna untuk memberikan ketenangan bagi para pengguna motor Smoot.
"Karena sekarang konsumen yang sebenarnya minat beli motor listrik itu hambatannya hanya satu, yaitu khawatir atau takut kalau-kalau kehabisan baterai di tengah jalan. Tapi kalau mereka sudah sering lihat ada titik Swap Poin di mana-mana, tentu akan muncul ketenangan," tambahnya.
Swap sendiri telah memiliki aplikasi bernama Swap App yang berfungsi sebagai peta petunjuk arah bagi para pengguna untuk mencapai titik Swap Poin terdekat.
Alhasil, pengguna bisa memperkirakan sendiri jarak dan waktu yang paling tepat untuk menukar baterai. Jauh lebih praktis dan cepat ketimbang kehabisan bensin saat menggunakan sepeda motor konvensional.