Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik asal China, Xpeng Inc. membukukan rugi sebesar 2,8 miliar yen atau sekitar US$380 juta pada periode April-Juni 2023 atau kuartal II/2023.
Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (19/8/2023), rugi bersih yang dibukukan oleh Xpeng melampaui perkiraan para analis yang memproyeksikan rugi Xpeng mencapai 2,1 miliar yuan. Adapun Xpeng membukukan rugi sebesar 1,77 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal II/2023, Xpeng menjual 23.205 unit mobil listrik atau melebihi target awalnya sekitar 21.000-22.000 unit. Xpeng tercatat mengalami peningkatan penjualan 27 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, tercatat mengalami koreksi sekitar 33 persen secara year-on-year (YoY).
Xpeng tengah berkutat dengan kondisi keuangannya seiring lesunya penjualan dan margin kotor yang turun hingga 1,7 persen pada kuartal I/2023. Bahkan Xpeng terpaksa menunda target profitabilitasnya pada 2025.
Kondisi ini pun membuat Xpeng harus merombak jajaran manajemen internal, dan juga platform produknya karena penjualan dan saham yang anjlok.
Adapun Xpeng menargetkan penjualan dapat mencapai kisaran 39.000-41.000 unit mobil pada periode Juli-September 2023 atau kuartal III/2023. Sementara pendapatan ditargetkan mencapai 8,5 miliar yuan sampai 9 miliar yuan pada kuartal III/2023, naik sekitar 25 persen sampai 32 persen secara YoY.
Baca Juga
Wakil Ketua Kehormatan dan Wakil Presiden Xpeng, Brian Gu mengatakan pihaknya tengah berupaya memperbaiki kinerja melalui produk mobil listrik SUV-nya, yakni G6 yang baru meluncur pada Juni 2023.
“Dengan G6 dan produk baru lainnya mempercepat pertumbuhan penjualan, kami memperkirakan marjin kotor akan pulih secara bertahap sementara efisiensi operasi terus meningkat dan arus kas bebas meningkat secara substansial,” ujar Brian seperti dikutip dari Bloomberg.