Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Larang Ekspor Bahan Baku Semikonduktor, Kemenperin Belum Ada Solusi

Kemenperin masih mencari-cari solusi agar pasokan semikonduktor tetap aman, meski China melarang ekspor galium dan germanium.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau salah satu stan saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 akan berlangsung hingga 20 Agustus 2023 dengan diikuti oleh 49 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau salah satu stan saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 akan berlangsung hingga 20 Agustus 2023 dengan diikuti oleh 49 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TANGERANG — Pemerintah belum mempunyai solusi pasti terkait potensi kelangkaan pasokan semikonduktor seiring larangan ekspor bahan baku galium dan germanium oleh China. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan langkah China yang membatasi ekspor untuk sejumlah produk galium dan germanium dilakukan seiring adanya perlambatan perekonomian.

Agus pun merujuk pada data Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang menunjukkan China berada dalam zona kontraksi di level 49,2.

“Memang industrinya [China] lagi kontraksi. Jadi, ini mungkin masalah kebutuhan dan ekspornya mereka juga menurun,” ujar Agus di ICE BSD, Tangerang pada Kamis (10/8/2023).

Dia menyebut pemerintah sedang berupaya mencari bahan baku lainnya yang digunakan untuk produksi semikonduktor.

“Semikonduktor sekarang lagi kita upayakan ya. Bahan bakunya nanti kan ada macam-macam,” tuturnya.

Galium dan germanium merupakan dua bahan baku yang sering digunakan sebagai material cip semikonduktor untuk peralatan elektronik, dan juga perangkat produk otomotif, terutama bagi unit mobil listrik.

Sementara China merupakan produsen global terbesar untuk germanium dan galium dengan rincian pasokan germanium sekitar 67 persen dari global, sedangkan untuk galium sekitar 86 persen berdasarkan data dari US Geological Survey tahun 2022.

Data asosiasi industri Eropa Critical Raw Materials Alliance (CRMA) menunjukkan produksi China untuk galium mencapai sekitar 80 persen galium, dan germanium sekitar 60 persen.

Kementerian Perdagangan China sebelumnya mengatakan dalam pembatasan ini para eksportir perlu mengajukan izin ekspor untuk barang dan teknologi penggunaan ganda yang memiliki potensi aplikasi militer dan sipil.

China pun mengumumkan adanya pembatasan ekspor delapan produk galium dan enam germanium dengan alasan keamanan nasional pada awal Juli 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler