Bisnis.com, JAKARTA – SinoJet, sebuah perusahaan penerbangan China, dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan salah satu anak perusahaan otomotif multinasional Geely dan berencana membeli 100 unit mobil terbang untuk dijadikan taksi terbang.
Produk Aerofugia, anak perusahaan Geely yang dimaksud, yang akan dibeli oleh SinoJet adalah AE200, seperti dilansir dari Gizmochina, Jumat (28/7/2023).
Kendaraan ini memiliki fitur yang memungkinkan lepas landas dan mendarat secara vertikal atau disebut vertical take-off and landing (VTOL).
Fitur tersebut menjadi nilai utama dari AE200. Mobil bisa langsung terbang naik dan turun secara vertikal, sehingga kendaraan tidak memerlukan landasan pacu untuk lepas landas atau mendarat.
Dengan terobosan ini, manusia akan melihat tempat pendaratan mobil terbang di atas gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan di masa depan.
Menurut Guo Liang, CEO dan ilmuwan utama Aerofugia, AE200 memiliki sayap di kedua sisinya dan delapan rotor yang dapat dimiringkan. Hal ini berarti kendaraan akan memerlukan ruang yang luas untuk parkir.
Baca Juga
AE200 diketahui menggunakan tenaga listrik untuk dayanya. Untuk sekali pengisian daya, mobil terbang ini dapat menempuh jarak sekitar 300 km di udara dan jarak yang lebih jauh ketika di darat.
Perusahaan mengklaim waktu tempuh dengan mobil terbang akan jauh lebih cepat ketimbang kendaraan darat, sehingga pengguna bisa banyak menghemat waktu.
China menunjukkan niat besarnya untuk merealisasikan taksi terbang. Pada Kamis (27/7/2023) kemarin, AutoFlight, perusahaan China lain yang juga berinovasi di kendaraan eVTOL, melaksanakan uji terbang untuk formasi tiga taksi udara listrik otonom.
Melansir The Engineer, Jumat (28/7/2023), selama uji terbang yang dilakukan di Shanghai, tiga generasi pesawat listrik Prosperity I itu meluncur secara bersamaan di ketinggian yang berbeda dan untuk durasi yang berbeda.
Model paling awal terbang di ketinggian 80 m dan menempuh jarak 28 km dalam 12 menit, yang berikutnya terbang di ketinggian 100 m dan menempuh 91 km dalam 35 menit, lalu model terbaru menempuh 120 km dalam 42 menit dan mencapai ketinggian 120 m.
Ketiga pesawat bertransisi masuk dan keluar dari penerbangan horizontal dan vertikal saat dalam formasi. Demonstrasi terbaru mengikuti penerbangan rekor dunia pada Februari 2023 di mana kendaraan prototipe menempuh jarak 250 km dengan sekali pengisian baterai.
Pendiri AutoFlight Tian Yu mengaku, perusahaannya ingin mewujudkan mimpi membawa kendaraan terbang untuk seluruh masyarakat.
"Kami bertujuan untuk melengkapi sarana transportasi perkotaan dan regional untuk semua orang dengan membangun taksi udara yang sangat aman, tenang, dan terjangkau,” kata Yu.