Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendaraan Listrik Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim, Seberapa Siap Produsen Mobil?

Kendaraan listrik diinisiasi menjadi jawaban atas ancaman perubahan iklim. Namun, seberapa siapkah produsen mobil listrik?
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Kendaraan listrik diinisiasi menjadi jawaban atas ancaman perubahan iklim. Penggunaan listrik sebagai sumber daya alih-alih bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon dapat mengurangi jumlah gas berbahaya yang dibuang ke atmosfer bumi. 

Pada situs resmi Amerika Serikat (AS) US EPA, dikatakan bahwa emisi karbon yang dihasilkan kendaraan listrik tidak lebih besar daripada yang dihasilkan bahan bakar bensin, bahkan jika memperhitungkan emisi karbon hasil penambangan perut bumi untuk mendapatkan listrik yang menjadi sumber daya utama kendaraan.

Jika listrik yang digunakan sebagai daya kendaraan diperoleh dari sumber EBT seperti angin, mikrohidro, dan surya, emisi karbon yang dihasilkan bisa dibilang nol.

Berkaitan dengan itu, produsen mobil dari berbagai negara berlomba-lomba menciptakan teknologi terbaik untuk menunjang kendaraan listrik.

Sayangnya, sejumlah produsen di antaranya mesti menarik kembali produk kendaraan listrik mereka terkait masalah teknis yang berpotensi menimbulkan bahaya.

Melansir CBT News, Selasa (20/6/2023), penarikan telah dilakukan sejak Februari 2020 oleh General Motors, Mercedes-Benz, Volkswagen, dan Hyundai. Mayoritas di antaranya akibat masalah baterai internal yang dapat menimbulkan kebakaran. 

Regulator keselamatan kendaraan Amerika Serikat menggelar penyelidikan terhadap 40.000 mobil listrik Hyundai Ioniq 5 terkait laporan kehilangan daya saat mengemudi akibat dugaan masalah pengisian baterai.

Melansir Reuters, Selasa (20/6/2023), National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) akan melakukan pemeriksaan terhadap mobil listrik Ioniq 5 produksi tahun 2022 setelah menerima 30 keluhan konsumen yang menyatakan hilangnya akselerasi.

Melalui juru bicaranya Ira Gabriel, Hyundai menyatakan akan berpartisipasi penuh dalam pemeriksaan. Lebih lanjut, Hyundai akan memperbarui perangkat lunak dan mengganti sejumlah komponen pada kendaraan yang bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper