Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Motor Bakal Dapat Rp12,6 Triliun untuk Kembangkan Baterai EV

Kementerian industri Jepang akan memberikan subsidi sekitar Rp12,6 triliun kepada Toyota Motor untuk memperluas produksi baterai kendaraan listrik.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian industri Jepang akan memberikan subsidi sekitar 120 miliar yen atau sekitar Rp12,6 triliun kepada Toyota Motor untuk memperluas produksi baterai kendaraan listrik.

Dikutip NikkeAsia pada Minggu (18/6/2023), Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang akan memperkuat fokus mereka dalam pengembangan baterai untuk keamanan ekonomi Jepang.

Pemerintah Jepang juga telah menyisihkan 330 miliar yen dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2022 untuk mendukung sektor tersebut.

"Seiring dengan persaingan internasional untuk baterai penyimpanan yang makin intensif, persaingan untuk investasi modal juga menjadi semakin ketat," kata METI Yasutoshi Nishimura.

Tokyo melihat peningkatan pasokan baterai domestik sebagai prioritas utama di tengah pergeseran industri otomotif menuju EV. Pengumuman bantuan dana segar ini muncul setelah pengumuman strategi Toyota yang akan meluncurkan EV baterai solid-state pada 2027.

Toyota akan menggunakan subsidi untuk memperluas produksi di Prime Planet Energy & Solutions, yang merupakan perusahaan baterai patungan dengan Panasonic.

Selain itu, bantuan juga akan digunakan untuk investasi dalam pengembangan dan produksi massal baterai lithium besi fosfat bipolar.

Baterai generasi mendatang ini diklaim akan memiliki jangkauan 20 persen lebih besar dan biaya sekitar 40 persen lebih murah daripada baterai yang digunakan pada kendaraan bZ4X saat ini. 

Di sisi lain, Toyota juga bertujuan untuk menjual 1,5 juta EV pada tahun 2026 dan 3,5 juta pada tahun 2030. Toyota berencana untuk menginvestasikan 5 triliun yen di bidang terkait pada tahun 2030.

Pada April 2023, pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan subsidi hingga sekitar 160 miliar yen kepada Honda Motor dan GS Yuasa untuk rencana investasi baterai mereka.

Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi sel secara massal untuk kendaraan listrik dan kebutuhan rumah. Sebagai langkah awal, perusahaan akan membangun pabrik baterai lithium-ion domestik dengan target kapasitas 20 GWH atau lebih.

Bukan hanya Jepang, Amerika Serikat juga menjadi negara yang berambisi pada sektor kendaraan listrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper