Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Bakal Persulit Mobil BBM, Toyota dan Honda Buka Suara

Toyota dan Honda menilai strategi yang dilakukan sejauh ini sudah selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengikis emisi karbon.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Agen Pemegang Merek atau APM asal Jepang merespon wacana kebijakan pemerintah untuk membatasi peredaran mobil konvensional atau internal combution engine (ICE). Sejatinya, pelaku industri mendukung kebijakan pemerintah dalam memangkas emisi karbon.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan guna mendongkrak populasi kendaraan listrik, dibutuhkan upaya agar masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Caranya, seperti disampaikan Luhut, adalah mempersulit peredaran mobil ICE.

Menanggapi hal itu, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan perusahaan akan terus mendukung pemerintah dalam mengikis emisi karbon dengan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Oleh sebab itu, Toyota Astra menghadirkan produk elektrifikasi yang lengkap mulai dari mobil listrik murni (BEV) bZ4X, plug in hybrid (PHEV) RAV4, dan hybrid electric vehicle (HEV) Innova Zenix hingga yang terbaru Yaris Cross.

“Intinya kami support arahan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi penggunaan BBM. [oleh karena itu] Toyota menawarkan varian produk untuk hal ini baik BEV, PHEV dan HEV juga untuk model elektrifikasi ya,” kata Anton kepada Bisnis, Rabu (14/6/2023).

Lebih jauh, Toyota juga akan menghadirkan jajaran produk yang bisa menghemat bahan bakar sekaligus ramah lingkungan seperti bioetanol dan biodiesel. Singkatnya, strategi Toyota dalam memasarkan produknya pasti akan menyesuaikan dengan situasi pasar dan juga arahan pemerintah.

“Strategi ke depan saya belum bisa share detail ya, tapi intinya menyesuaikan baik arahan pemerintah dan juga situasi market atau konsumen Indonesia juga,” tambah Anton.

Senada dengan Toyota, pabrikan mobil Jepang lain yaitu Honda juga menyampaikan saat ini strategi pemasaran mobilnya akan menyesuaikan dengan kondisi pasar dan infrastruktur yang tersedia.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menyatakan produk-produk yang dikembangkan pihaknya sudah sesuai dengan road map pemerintah. Artinya, pernyataan yang dilontarkan oleh Luhut bukan menjadi persoalan untuk pabrikan mobil ini.

“Pada dasarnya, kami selalu men-develop teknologi suatu kendaraan dengan mengikuti kebutuhan konsumen dan perubahan lingkungan atau infrastruktur yang tersedia dan berkembang setiap saat. Sekarang ini produk kendaraan yang sedang kami kembangkankan sejalan dengan road map pemerintah ya, mengembangkan suatu kendaraan yang ramah lingkungan ke arah full elektrifikasi,” ujar Billy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper