Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Inapa 2023 Diikuti 1000 Peserta

Indonesia mewakili 40 persen ekonomi dan populasi Asean, berpotensi dalam mengembangkan suku cadang otomotif kendaraan listrik di Asia Tenggara.
MG Noviarizal Fernandez
MG Noviarizal Fernandez - Bisnis.com 10 Mei 2023  |  20:44 WIB
Inapa 2023 Diikuti 1000 Peserta
Pengunjung melihat-lihat produk pada Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip (INAPA) yang pernah digelar di Jakarta - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia International Auto Parts Accesories & Equip Exhibition (Inapa) 2023 kembali hadir setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

Baki Lee, Direktur GEM Indonesia selaku penyelenggara mengatakan bahwa event kali ini merupakan gelaran pertama pascapandemi. Terakhir pihaknya menyelenggarakan kegiatan serupa pada 2019 dan dihadiri oleh 700-an pelaku usaha baik dalam maupun luar negeri.

"Kali ini, semula kami persiapkan pesertanya 500 perusahaan, tapi antusiasmenya tinggi jadi total nanti di JIExpo akan ada 9 hall dengan jumlah peserta 1.000 perusahaan, di mana 30 persennya dari lokal Indonesia dan sisanya dari luar negeri seperti dari kawasan Asia Tenggara, serta India. Kalau pengunjung, kami targetkan 35.000 orang selama tiga hari 24-27 Mei 2023," ujarnya, Rabu (10/5/2023).

Kali ini, selain memberi ruang bagi pelaku industri komponen, logistik serta karoseri, termasuk produk pendukung seperti pelumas, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi pelaku industri kendaraan listrik untuk bersinergi.

Dia membeberkan, Indonesia mewakili 40 persen ekonomi dan populasi Asean, berpotensi dalam mengembangkan suku cadang otomotif kendaraan listrik di Asia Tenggara.  

Selain itu, tren alat transportasi berbasis baterai listrik saat ini tengah meningkat signifikan di mana data International Energy Agency, pada kuartal I/2023, terdapat 2,3 juta unit mobil listrik laku di pasaran. Tidak hanya itu, potensi bus listrik di Indonesia diprediksi akan tumbuh hingga 2025, serta target pemerintah  untuk produksi 1.200 unit bus per tahun menuju era baru net zero emission.

Lee menjelaskan, berbeda dengan event otomotif lainnya, karena gelaran ini fokus pada business to business (B2B) dengan maksud agar terjadi transaksi antara entitas bisnis satu ke yang lain, antara produsen original equipment manufacture (OEM), manufaktur, distributor, peritel, trader, dan lain sebagainya. 

Dengan demikian, terangnya, event ini menjadi platform penting untuk mengembangkan suku cadang otomotif kendaraan listrik dan komersial di Indonesia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Komponen Otomotif komponen Industri Komponen
Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top