Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Kritik Subsidi dan Insentif Kendaraan Listrik, Luhut Pandjaitan Berang

Menko Marves Luhut Pandjaitan angkat bicara terkait kritik Anies Baswedan terhadap program subsidi sekaligus insentif kendaraan listrik.
Penumpang memasuki bus listrik Transjakarta melintas di Jakarta, Jumat (6/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Penumpang memasuki bus listrik Transjakarta melintas di Jakarta, Jumat (6/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menampik kritik Anies Baswedan terkait program pengembangan sekaligus subsidi kendaraan listrik.

Kebijakan pengembangan kendaraan listrik itu disinggung Anies Baswedan yang kini diusung beberapa partai sebagai calon presiden sewaktu menggelar pidato politik beberapa waktu lalu. Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, program kendaraan listrik seperti tak berpihak kepada rakyat kebanyakan.

Proyek pengembangan kendaraan listrik sendiri telah bergulir sejak 2019 lalu seiring terbitnya Perpres No. 55/2019 tentang Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Pemerintah menjanjikan insentif fiskal serta berbagai kemudahan bagi pengembangan kendaraan listrik, termasuk membebaskan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang diatur dalam PP No. 73/2019 (Rev. PP No. 74/2021).

Meski demikian, pemerintah yang sudah keburu menetapkan target produksi kendaraan listrik roda dua dan roda empat menilai masih terlalu lamban lokalisasi KBLBB. Buktinya, dari sekian target itupun belum tergapai hingga sekarang.

Bertolak dari hal tersebut serta upaya mengadopsi kebijakan serupa dari beberapa negara, pemerintah merumuskan kebijakan pemberian subsidi untuk sepeda motor listrik, serta insentif tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil dan bus listrik. Kebijakan inilah yang dinilai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda salah kaprah.

Merespon hal tersebut, Menko Marves Luhut menilai lontaran kritik Anies itu bertentangan dengan arus dunia yang saat ini berlomba-lomba untuk menggelontorkan insentif jumbo pada kendaraan listrik.

“Mobil listrik sudah ada studi komprehensif, saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita, jangan lawan arus dunia,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/5/2023). 

Luhut meminta agar Anies dapat mengkaji lebih lanjut program pemerintah terkait dengan insentif kendaraan listrik yang saat ini tengah dirampungkan pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi di sisi penghiliran mineral kritis di Tanah Air. 

Malahan, Luhut mengundang Anies untuk datang kepada dirinya berkaitan dengan diskusi lebih lanjut ihwal insentif kendaraan listrik yang didorong pemerintah saat ini. 

“Nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin bahwa itu enggak ada, enggak benar omongannya itu,” kata dia.

Di sisi lain, Anies mengatakan bahwa pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan kepada rakyatnya tepat guna. Apalagi, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan lingkungan hidup.  

"Solusi udara bukan terletak di subsidi mobil listrik yang pemiliknya tidak butuh subsidi. Betul?," ujarnya, Minggu (7/5/2023). 

Dia mengatakan penggunaan kendaraan listrik akan lebih baik apabila berfokus pada kendaraan umum berbasis listrik. Anies bahkan berargumen bahwa akan lebih baik untuk memperbanyak kendaraan umum berbasis BBM daripada kendaraan listrik pribadi.  

"Ditambah lagi pengalaman di Jakarta ketika kendaraan pribadi listrik, [penggunanya] tidak akan mengganti mobil yang dimiliki, tetapi menambah mobil yang ada di garasi, dan menambah kemacetan di jalan," ucapnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper