Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk untuk membicarakan soal investasi pabrik kendaraan listrik di negaranya.
Dilansir reuters.com, pada Kamis (27/4/2023), Sekretaris Ekonomi Senior Choi Sang-mok mengatakan keduanya bertemu atas permintaan Musk kepada Kepala Negara Korea Selatan, saat Yoon berada di AS untuk kunjungan kenegaraan enam hari.
Dalam hal ini, Yoon menyebut Korea Selatan sebagai negara yang ideal bagi Tesla untuk membangun gigafactory. Sebab, di ‘Negeri Gingseng’ itu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berketerampilan tinggi serta serta industri teknologi yang canggih.
"[Presiden Yoon] juga mengatakan akan secara aktif mendukung Tesla dalam hal lokasi, sumber daya manusia, dan pajak jika membuat keputusan investasi," kata Choi.
Sebagai respon, Musk memberi tahu Yoon bahwa Korea Selatan tetap menjadi salah satu kandidat teratas untuk Gigafactories Tesla, dan dia akan memiliki kesempatan untuk mengunjungi negara Asia tersebut.
Sebelumnya, pada November tahun lalu, Yoon mengatakan bahwa Korea Selatan akan menawarkan insentif yang "disesuaikan" dan meminimalkan risiko apa pun yang ditimbulkan oleh serikat pekerja untuk mendorong investasi Tesla.
Baca Juga
Terbaru, Musk mengumumkan Tesla akan membangun pabrik baru di Meksiko, yang akan menjadi pabrik pertamanya di luar Amerika Serikat, Jerman, dan China. Kanada dan Indonesia juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial untuk pabrik baru Tesla.
Sebagai informasi, Tesla mulai memproduksi versi Model Y di Shanghai yang akan dijual di Kanada pada 2023. Ini merupakan kali pertama merek mobil listrik milik miliarder Elon Musk ini mengirim mobil dari China ke Amerika Utara.
Langkah ini akan menghubungkan pabrik Tesla yang terbesar dan paling efisien di dunia ke Amerika Utara. Adapun, Tesla Shanghai memulai produksi Model Y versi Kanada pada awal April. Memo produksi menunjukkan kendaraan telah dirancang dan diuji untuk diekspor ke Amerika Utara, dengan target produksi hampir 9.000 unit pada kuartal ini.