Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk & Tesla Siap Lanjutkan Perang Harga Mobil Listrik

Menurut Elon Musk, lebih baik margin Tesla turun tetapi penjualan unit mobil perusahaan meningkat daripada sebaliknya.
Elon Musk
Elon Musk

Bisnis.com, JAKARTA - Bos Tesla Elon Musk tampak tidak menyesali keputusannya untuk melakukan perang harga mobil listrik yang dia mulai sejak akhir tahun lalu. Menurut Elon, sikap Tesla masih akan sama: mengutamakan pertumbuhan penjualan di atas margin dan laba.

"Lebih baik menggeser sejumlah besar mobil dengan margin yang lebih rendah dan memanen margin itu di masa depan saat kami menyempurnakan otonomi," kata Elon, dinukil dari Reuters Kamis (20/4).

Sebagai catatan, belum lama ini Tesla melaporkan kinerja keuangan dengan margin laba kotor kuartalan terendah dalam dua tahun terakhir. Rapor Tesla bahkan meleset dari perkiraan pasar, dan ditengarai merupakan buntut dari keputusan Musk untuk memangkas harga jual produk Tesla. Pemangkasan ini terdeteksi dilakukan di China dan AS.

Dampak dari pemangkasan harga secara agresif tersebut membuat saham produsen mobil listrik yang berbasis di Austin, Texas ini turun 6 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.

Sebelunya, Elon sempat sesumbar mengatakan bahwa dia ingin mencapai 2 juta pengiriman kendaraan pada 2023. Namun, dalam pernyataan terbaru dia menolak untuk menegaskan hal tersebut, dan mengindikasikan bila target yang akan dipasang adalah 1,8 juta pengiriman sebagaimana tercantum dalam keterangan resmi perusahaan. 

"Angka penjualan Tesla di China yang mengkhawatirkan mengindikasikan permintaan untuk kendaraannya melambat lebih dari yang diharapkan dalam menghadapi persaingan yang meningkat dari perusahaan-perusahaan mobil listrik lokal," kata analis Jesse Cohen.

Pihak Tesla yakin margin operasinya akan tetap menjadi yang tertinggi di antara para produsen mobil besar. Perusahaan melaporkan total margin kotor sebesar 19,3 persen, di bawah ekspektasi pasar sebesar 22,4 persen.

Tesla juga tidak melaporkan margin kotor otomotifnya, sebuah angka yang diawasi dengan ketat oleh investor, dengan miliarder tersebut menyampaikan ekonomi yang lemah membuatnya sulit untuk memberikan prospek margin.

Perusahaan mencatat margin kotor otomotif sebesar 19 persen di luar kredit regulasi pada kuartal I/2023, turun dari 24 persen pada kuartal sebelumnya.

Pada Rabu, Tesla mengatakan harga jual rata-rata turun pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, meski demikian tidak menjelaskan secara terperinci.

Para analis mengatakan produsen mobil listrik ini mungkin perlu memangkas harga lebih lanjut, tertekan oleh perang harga terutama di China, bahkan ketika pabrik-pabrik barunya di Berlin dan Texas mulai memproduksi mobil.

Tesla pada kuartal I/2023 melaporkan rekor inventaris sebesar US$14,38 miliar, naik dari US$6,69 miliar setahun sebelumnya.

Perusahaan ini menghabiskan US$154 juta dalam bentuk tunai selama kuartal tersebut, dan akan menghabiskan lebih banyak lagi jika tidak ada keuntungan US$1,6 miliar yang disebabkan oleh hasil dari investasi yang jatuh tempo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper