Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Baterai Lamban dan Tersangkut Petral, DPR Minta Copot Dirut IBC

DPR RI menilai Dirut IBC Toto Nugroho telah gagal karena tidak memberikan progress selama tiga tahun menjabat di perusahaan.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - DPR RI mengusulkan untuk mencopot jabatan Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), karena tidak membawa membawa kemajuan bagi perusahaan dan sempat menjabat di perusahaan yang bermasalah.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menganggap bahwa Dirut IBC Toto Nugroho telah gagal karena tidak memberikan progress selama tiga tahun menjabat di perusahaan.

“Saya minta pemegang saham korporasi baterai listrik Indonesia yakni Pertamina, PLN, MIND-ID, dan Antam mengganti Dirut IBC. Karena tidak cukup membawa kemajuan yang berarti bagi perusahaan setelah bekerja lebih dari tiga tahun,” ujar Mulyanto dikutip dpr.go.id, Kamis (13/4/2023).

Mulyanto menyebutkan selama Toto menjabat di Dirut IBC hanya membuat kajian yang menelan biaya hampir Rp100 miliar untuk membayar konsultan. Namun, upaya dari kajian tersebut tidak menghasilkan kemajuan yang konkret untuk perusahaan.

Selain kinerja, Dirut IBC ini juga diragukan karena sebelumnya Dirut Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Perusahaan Migas berbasis di Singapura ini sempat membuat heboh, dan akhirnya diusulkan untuk dibubarkan oleh Tim Pemberantasan Mafia Migas.

Oleh karenanya, Mulyanto mengkhawatirkan perusahaan IBC yang menjadi salah satu tombak Indonesia dalam mengembangkan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).

"Secara etika publik, ini kan tidak elok. Masak Dirut perusahaan yang bermasalah serta bikin gempar dunia Migas nasional, yang akhirnya dibubarkan oleh Tim Pemberantasan Mafia Migas malah diangkat lagi sebagai Dirut IBC yang sangat strategis dalam mendukung pengembangan EBET nasional. Ini mengkhawatirkan masa depan energi hijau kita," tegasnya.

Terlebih, Toto juga disangka tidak menguasai seluk-beluk bisnis terkait teknologi baterai listrik. Padahal, IBC ini melibatkan berbagai lembaga riset yang sebelumnya dikonsolidasikan oleh Kemenristek (sekarang BRIN) dalam konsorsium riset baterai listrik. “Sayang kalau akumulasi pengetahuan yang ada selama ini dalam lembaga-lembaga riset pemerintah menguap begitu saja,” tambahnya.

Adapun, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirut Mind-ID, Dirut Antam dan Dirut IBC. Menyimpulkan pada point ketiga untuk mengevaluasi Dirut IBC, Toto Nugroho kepada pemegang saham.

"Komisi VII DPR RI merekomendasikan kepada pemegang saham untuk mengevaluasi keberadaan Dirut PT Indonesia Battery Corporation (IBC) karena yang bersangkutan pernah menjadi Direktur Utama salah satu anak usaha BUMN yang telah dibubarkan atas rekomendasi dari Tim Pembasmi Mafia Migas," bunyi kesimpulan RDP Komisi VII, Rabu (13/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper