Bisnis.com, JAKARTA- Seiring rencana pemerintah untuk memberikan insentif ataupun subsidi mobil listrik yang dipatok akan berlaku pada 20 Maret, minat calon konsumen pun cukup tinggi. Hal ini tergambar dalam survei singkat via media sosial Twitter yang dilakukan Bisnis.com.
Dalam survei singkat itu, 45 persen voters yang berjumlah 80 orang menyatakan minat membeli setelah adanya subsidi. Sedangkan 31,3 persen masih belum memiliki minat, sedangkan sisanya sama sekali tidak berniat membeli mobil listrik (23,8 persen).
Dari voters yang menyatakan minat membeli mobil listrik setelah adanya subsidi, menyatakan alasan efisiensi paling besar yakni 45,3 persen. Alasan tertinggi lainnya yaitu karena mobil listrik ramah lingkungan (39,6 persen), model dan fitur sebesar 5,7 persen, dan alasan lain yang tidak disebutkan sebesar 9,4 persen.
Sebaliknya, voters yang tidak memiliki minat membeli mobil listrik dikarenakan faktor harga sebesar 45,6 persen, faktor infrastruktur charging 28,1 persen, sisanya alasan lain 22,8 persen, dan safety sekitar 3,5 persen.