Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengusulkan insentif untuk kendaraan listrik roda empat tahun ini akan menyasar sebanyak 35.900 unit hingga Desember 2023.
Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah telah melakukan kalkulasi insentif mobil listrik berdasarkan kapasitas produksi nasional.
Sejauh ini, ada dua produsen mobil listrik yang akan menjadi calon penerima insentif kendaraan listrik yakni Hyundai dan Wuling, dengan masing-masing unitnya yaitu Ioniq 5 dan Air ev.
Agus menyebut, insentif dari pemerintah ini bakal menarik investasi produsen kendaraan listrik ke Tanah Air, serta meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik.
"Bahwa ini semua yang untuk menarik investasi banyak sekali produsen EV yang diajak masuk Indonesia, karena dengan adanya progam ini [masyarakat] semakin tertarik berbelanja kendaraan listrik," ujarnya.
Lantas, apakah masyarakat berminat untuk membeli mobil listrik setelah disubsidi pemerintah? Bisnis Indonesia mengadakan survei untuk mengetahui antusiasme masyarakat terhadap mobil listrik setelah program insentif berjalan.
Baca Juga
Survei tersebut berupa sebuah utas atau thread di akun Twitter resmi @Bisniscom yang diunggah pada Rabu, (8/3/2023). Masyarakat dapat berpartisipasi mengisi survei tersebut hanya dengan mengunjungi akun Twitter @Bisnis.com.
Beberapa pertanyaan dalam survei tersebut meliputi alasan masyarakat berminat atau tidak berminat membeli mobil listrik, rentang harga mobil listrik yang diinginkan, serta berapa lama realisasi minat membeli mobil listrik.
Berikut Cara Mengisi Survei Bisnis Indonesia:
1. Buka media sosial Twitter Anda.
2. Kunjungi akun Twitter resmi @Bisniscom.
3. Klik utas atau thread yang disematkan berjudul "Survei Minat Konversi Mobil Listrik Setelah Subsidi Pemerintah".
4. Isi pertanyaan-pertanyaan dalam survei.
5. Selesai.