Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menegaskan pihak pemerintah sudah siap secara regulasi dalam menyambut era elektrifikasi kendaraan. Namun, hal tersebut harus dibarengi daya beli masyarakat untuk membeli produk kendaraan listrik.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik, harus dilihat secara keseluruhan atau tidak bisa dilihat dari sisi kesiapan pemerintah saja. Sebab, kemampuan dan keinginan masyarakat dalam membeli kendaraan listrik juga menjadi penentu perkembangan ekosistem.
“Jadi perlu kita sampaikan adalah purchasing power sangat menentukan, jadi saya bicara tentang capability dari personal, kalau pinjam di bank pun itu yang pertama kali dilihat dari kemampuan seseorang bisa mengembalikan atau tidak. Dilihat juga bisa beli atau tidak, sekarang kalau request ini sudah dipenuhi maka kita bisa masuk ke arah pembelian,” katanya dalam acara diskusi Forwot di ajang IIMS 2023, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, dia menegaskan saat ini pemerintah sudah sangat siap secara regulasi dalam menyambut era elektrifikasi kendaraan, dengan menginduk mulai dari Perpres No.55/2019 hingga Permenperin No.6 dan 7/2022.
“Pemerintah secara regulasi sudah siap. Jadi perpres 55 tahun 2019 sudah mengamanatkan semua kementerian Lembaga untuk menyiapkan akselerasi KLBB. Kemudian sudah menyiapkan kalkulasi TKDN baik dari baterainya, motornya, sistemnya, itu guide [berdasarkan] Permenperin no 6 tahun 2022 dan Permenperin no 7 2022,” jelasnya
Di sisi lain, untuk memacu pembelian kendaraan listrik, saat ini pemerintah tengah menggodok rencana pemberian subsidi kendaraan listrik. Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kebijakan subsidi kendaraan listrik akan menyasar sepeda motor terlebih dulu.
Baca Juga
Untuk mobil listrik, pemerintah masih meninjau ulang niatan tersebut. Kemudian, saat ditanya pembaruan mengenai realisasi subsidi kendaraan listrik. Jokowi menyampaikan hingga saat ini masih dalam proses hitung-hitungan oleh Kementerian Keuangan.
"Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan. Berapa untuk mobilnya dan berapa untuk motor berapa. Tetapi tentu saja yang didahulukan akan yang motor dulu," katanya belum lama ini.
Adapun, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat ekosistem dari hulu hingga ke hilir. Dalam hal ini, Jokowi menyebut pembangunan rantai industri kendaraan listrik masih diupayakan mulai dari baterai kendaraan listrik.