Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AISI: Kinerja Ekspor Motor di 2023 Dibayangi Resesi

AISI menyatakan kinerja ekspor sepeda motor pada tahun ini bakal menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya ancaman resesi global.
Rizqi Rajendra
Rizqi Rajendra - Bisnis.com 20 Februari 2023  |  19:53 WIB
AISI: Kinerja Ekspor Motor di 2023 Dibayangi Resesi
Sepeda motor baru siap didistribusikan. - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor sepeda motor sebagai respons dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan IIMS 2023.

Sebelumnya, Jokowi meminta kepada pelaku industri otomotif untuk menggenjot kinerja ekspor agar bisa lebih kompetitif di pasar Asean.

"Tentunya kami mendukung hal tersebut, karena produk anggota AISI sudah sangat kompetitif ya," ujar Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala kepada Bisnis, Senin, (20/2/2023).

Berdasarkan data AISI, kinerja ekspor roda dua pada Januari 2023 mencapai 39.269 unit. Meski demikian, capaian ekspor tersebut turun 23 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan Januari 2022 yang tembus 51.036 unit.

Angka ekspor sepeda motor pada Januari 2023 juga turun 17 persen jika dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 47.362 unit. Namun, hal tersebut tergolong wajar karena aktivitas ekspor pada awal tahun mengalami transisi tahunan.

Adapun, sepanjang 2022, capaian ekspor sepeda motor menorehkan angka 743.551 unit. Lantas, berapa target ekspor sepeda motor yang dibidik AISI pada tahun ini?

"Sebetulnya kami menargetkan ekspor tahun ini bisa di atas angka tahun lalu ya. Akan tetapi, tantangannya tahun ini banyak negara tujuan ekspor agak terganggu ekonominya karena resesi, jadi kalau bisa angkanya menyamai tahun lalu saja lah," kata Sigit.

Sigit mengatakan, negara-negara yang menjadi tujuan ekspor sepeda motor di antaranya yakni mencakup wilayah Asia, Eropa Selatan, hingga Asia Tengah.

"Karena kan mereka lagi dilanda resesi, pasti mereka juga berpengaruh terhadap pembelian barang impor," ujarnya.

Terkait strategi mempertahankan kinerja ekspor, Sigit mengungkapkan AISI masih perlu mendiskusikan dengan beberapa agen pemegang merek untuk proyeksinya.

Sigit menyebut selain penjualan unit, para anggota AISI juga mengekspor sepeda motor dalam kondisi terurai lengkap (completely knocked down/CKD), sehingga perlu adanya kesepakatan berapa jumlah CKD yang dilaporkan.

"Ini lagi kami mau diskusikan bulan depan, karena akhir-akhir ini permintaan CKD cukup besar, karena kalau untuk rakitan utuh [completely built up/CBU] banyak negara tujuan ekspor yang mengeluhkan harga bea masuk lebih mahal," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekspor sepeda motor aisi industri otomotif
Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top