Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku industri otomotif untuk meningkatkan ekspor. Pasalnya, meski kinerja ekspor tahun lalu sudah meningkat cukup baik, tapi secara volume masih kalah dari Thailand.
"Saya mengajak industri otomotif untuk ekspor. Memang peningkatan sudah tajam untuk tahun lalu, tapi kita masih kalah dengan Thailand hingga saya ingin mendorong lagi ekspornya di setiap tahunnya," kata Jokowi dalam pembukaan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Kamis, (16/2/2023).
Lantas, bagaimana kinerja ekspor mobil pada Januari 2023? Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), per Januari 2023, tercatat sebanyak 38.547 unit mobil rakitan dalam negeri (completely built up/CBU) telah dikapalkan ke berbagai negara.
Angka tersebut meningkat 54 persen jika dibandingkan dengan capaian pada Januari 2022 yang hanya sebanyak 25.024 unit.
Meski demikian, secara bulanan kinerja ekspor CBU roda empat turun 22,9 persen dibandingkan Desember 2022 yang tembus 49.996 unit. Namun, hal tersebut tergolong wajar karena aktivitas ekspor pada awal tahun mengalami transisi tahunan.
Mengacu data yang sama, kinerja ekspor mobil kondisi terurai lengkap (completely knocked down/CKD) pada awal 2023 menyusut 67 persen dibandingkan Januari 2022, dari 6.359 unit menjadi 2.086 unit.
Sementara itu, secara bulanan penurunan ekspor CKD juga tidak jauh berbeda yakni turun 63,9 persen jika dibandingkan Desember 2022 yang sebanyak 5.775 unit.
Secara perolehan, kinerja ekspor tertinggi diraih oleh Daihatsu yang berhasil mengapalkan 16.594 unit mobil pada Januari 2023. Di posisi kedua ada Toyota dengan torehan ekspor 10.562 unit.
Berturut-turut, posisi lima besar dengan kinerja ekspor tertinggi selanjutnya yakni Suzuki sebanyak 4.197 unit, Hyundai 4.084 unit, dan Honda 2.190 unit.