Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah India baru-baru ini melaporkan temuan cadangan litium terbesar untuk pertama kalinya di wilayah Jammu dan Kashmir. Seperti diketahui, litium merupakan logam yang menjadi komponen utama dalam kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Penemuan deposit litium sebagai bahan baku baterai EV tersebut sejalan dengan rencana pemerintah India untuk beralih ke industri kendaraan listrik.
"Survei Geologi India untuk pertama kalinya menetapkan sumber daya tereka litium G3 sebesar 5,9 juta ton di daerah Salal-Haimana di distrik Reasi Jammu dan Kashmir," kata Kementerian Pertambangan India mengutip Asian News International, Selasa, (14/2/2023).
Selanjutnya, sebanyak 51 blok mineral termasuk litium dan emas diserahkan kepada pemerintah negara bagian masing-masing.
"Dari 51 blok mineral ini, 5 blok berkaitan dengan emas dan blok lainnya terkait dengan komoditas seperti kalium, molibdenum, logam dasar, dan lain-lain," sambungnya.
Temuan berbagai mineral itu tersebar di 11 negara bagian termasuk Jammu dan Kashmir, Gujarat, Andhra Pradesh, Chhattisgarh, Karnataka, Jharkhand, Madhya Pradesh, Odisha, Rajasthan, Tamil Nadu, dan Telangana.
Baca Juga
Adapun, Survei Geologi India (Geological Survey of India/GSI) telah merumuskan 115 proyek mineral strategis dan kritis, serta 16 proyek mineral pupuk.
"Program tahunan yang diusulkan untuk Musim Lapangan 2023-2024 berikutnya dipresentasikan dan didiskusikan selama pertemuan. Selama tahun berikutnya, GSI mengambil 966 program yang terdiri dari 318 proyek eksplorasi mineral termasuk 12 proyek investigasi mineral laut," tandas Kementerian Pertambangan India.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga negara penghasil litium terbesar di dunia per 2021 adalah Australia dengan memproduksi 55.416 metrik ton, Chili 26.000 metrik ton, dan China 14.000 metrik ton.
Tidak menutup kemungkinan, setelah ditemukannya deposit litium terbesar di Jammu dan Kashmir, giliran selanjutnya India yang bakal menjadi pemain utama dalam kendaraan listrik.