Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan implementasi bahan bakar nabati (BBN) B35 saat ini masih belum sesuai dengan standar Euro 4 yang telah berlaku untuk mobil diesel di Indonesia.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan saat ini hanya Indonesia saja yang sudah menggunakan B35 di saat negara lain hanya 10 persen. Alhasil, sewaktu bahan bakar B35 didistribusikan, membuat kebingungan di kalangan pelaku industri.
“Di dunia belum ada yang menggunakan B30 dan B35, artinya kami dan pihak prinsipal juga bingung semua karena sampai saat ini di dunia hanya 10 persen [campuran] jadi waktu kita loncat B20 aja sudah bingung, kemudian loncat B30 dan besok B35 teriak semuanya,” kata Nangoi di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Dia juga menyebut bahwa kendaraan bermotor yang akan ‘menenggak’ biodiesel dengan campuran tinggi harus lebih memperhatikan perawatan pada mesin karena sifat hidroskopis dari B35. Selain itu, pengusaha mobil harus lebih meyakinkan prinsipal masing-masing untuk bisa menggunakan B35 tanpa kehilangan garansi yang akan merugikan konsumen.
“Kami harus meyakinkan prinsipal agar warranty yang kami jual dengan mempergunakan BBM baru di dunia ini masih bisa diterima, sehingga warranty-nya tidak gugur, karena kalau gugur akan membuat konsumen merasa dirugikan,” tambahnya
Kendati demikian, asosiasi tersebut tetap mengapresiasi pencapaian biodiesel yang sudah ditingkatkan ini. Pasalnya, setelah melalui beberapa uji test, seperti yang dilakukan pemerintah di Dieng dengan melihat titik beku pada kandungan minyak yang hasilnya kendaraan tetap mampu melaju.
Baca Juga
”Tapi dari hasil uji coba, yang dikhawatirkan titik bekunya tinggi karena ada kandungan minyak, tapi setelah coba di Dieng aman-aman saja ya, jadi tidak ada masalah,” ujarnya.
Kemudian, ke depan, Nangoi berharap harapannya pemerintah segera untuk memproduksi biodiesel yang sudah berstandar euro4. Sebab, dalam waktu dekat penggunaan euro4 diesel akan tumbuh signifikan.
“Harapannya untu Euro 4 biodiesel, karena mulai 2022 kendaraan yang diproduksi sudah euro 4 yang kondisi bahan bakarnya ketat, dan sampai saat ini belum ada tersedia bahan bakar biodiesel. [Saat in] Baru pertadex yang mudah mudahan pemerintah sudah menyiapkan, karena dalam waktu dekat Euro 4 diesel akan meningkat cukup cepat,” tutupnya