Bisnis.com, JAKARTA - Presiden sekaligus CEO Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda resmi mengundurkan diri sebagai bos pabrikan otomotif asal Jepang itu. Pengunduran diri terhitung efektif mulai 1 April 2022.
Toyoda akan menyerahkan kemudi Toyota ke Koji Sato yang merupakan pejabat senior yang telah berkarya di TMC selama 30 tahun. Sosok Sato kini menempati posisi Chief Branding Officer TMC sekailigus kepala unit mobil kelas premium, Lexus.
"Saya pikir cara terbaik untuk memajukan pertumbuhan Anda sebagai transformasi adalah dengan menjadi ketua untuk mendukung presiden baru [TMC]," ujar Toyoda dalam siaran langsung Toyota Times Global di saluran Youtube, pada Kamis (26/1/2023).
Toyoda yang saat ini sudah berusia 66 tahun dan merupakan cucu dari pendiri perusahaan telah memimpin perusahaan sebagai presiden sejak 2009.
Selama lebih dari satu dekade berada di puncak, Toyoda telah membawa perubahan intens untuk perusahaan, tidak hanya pada level pasar domestic. Toyota di bawah kepemimpinan Toyoda mampu menjadi pemain besar secara global.
Selain itu, Toyota mampu bertahan dari tantangan pembuat mobil baru seperti Tesla. Terlebih lagi, Toyota yang selama bertahun-tahun diisukan menunda peluncuran kendaraan listrik dalam skala besar.
Baca Juga
Toyoda menunjuk Sato dengan harapan membuat gebrakan strategi. Tentunya, strategi itupun diharapkan mampu mempertahankan posisi Toyota seiring era elektrifikasi saat ini.
"Saya percaya bahwa selama 13 tahun terakhir, saya telah membangun landasan yang kokoh untuk meneruskan tongkat estafet. Selanjutnya, saya ingin menjelaskan alasan Pak Sato sebagai presiden baru adalah karena dia telah bekerja keras dasar pembuatan mobil untuk merangkul teknik dan praktik filosofi Toyota selama ini," tutup Toyoda.
Dalam siaran pers itu juga, Sato membeberkan bahwa sebenarnya penawaran posisi ini sudah ada sejak perayaan ulang tahun Toyota Thailand ke-60.
Saat itu, Sato bingung menanggapi hal tersebut dan menganggapnya sebuah lelucon. "Saya tidak tahu bagaimana menanggapinya, saya pikir itu lelucon," ungkapnya.
Kendati demikian, tawaran yang dianggapnya lelucon itu berhasil menjadikannya diatas pimpinan Toyota untuk ke depannya.