Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Hidrogen Berpeluang Saingi BEV, Hyundai Ogah Boyong ke Indonesia?

Hyundai bertengger di posisi teratas penjualan mobi hidrogen global melalui penjualan SUV andalannya Nexo.
Hyundai Nexo Fuel Cell. /Hyundai
Hyundai Nexo Fuel Cell. /Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan pihaknya masih berfokus pada pemasaran produk mobil listrik berbasis baterai atau BEV. Sebaliknya, Hyundai masih kurang minat memboyong produk rendah emisi lainnya yakni FCEV atau mobil hidrogen.

Mobil hidrogen atau dikenal sebagai Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) merupakan opsi untuk mengikis emisi karbon. Pasalnya, mobil listrik berteknologi FCEV akan terus berfokus pada pengembangan mobil listrik berbasis baterai atau battery eletric vehicle (BEV) dan tidak berencana memasarkan kendaraan hidrogen atau FCEV di Indonesia.

Chief Operating Officer (COO) PT HMID Makmur mengungkapkan prinsipal asal Korea Selatan itu masih fokus menggarap segmen BEV di Indonesia. “Untuk saat ini fokus utama Hyundai di Indonesia masih untuk produk BEV dan so far sudah mendapatkan respon yang sangat positif bila dilihat dari penerimaan yang baik dari Ioniq 5,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, untuk saat ini rencana Hyundai di Indonesia masih belum sampai ke pada pengembangan atau memasarkan kendaraan hidrogen.

Terlebih, rencana induknya asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group masih berada dalam fokus membangun ekosistem kendaraan listriknya di Indoensia, termasuk membangun pabrik baterai.

“Dari segi perencanaan produk Hyundai di Indonesia pun akan fokus dulu di produk BEV di mana Hyundai sudah mulai memproduksi mobil listrik di pabrik Hyundai di Cikarang, dan juga rencana dari pihak Hyundai Motor Group yang sedang fokus kepada proses pembangunan Pabrik Battery Cell dan juga Pabrik Battery Pack di Indonesia,” tambahnya.

Kendati demikian, ke depan, HMID tidak menutup mengenai kemungkinan dalam memasarkan kendaraan hidrogennya di Indonesia. Sebab, hal tersebut sebagai bentuk upaya pihaknya dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang mulai bertransisi ke penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

“Peluang untuk memasarkan kendaraan ramah lingkungan [FCEV] akan selalu ada di negara manapun termasuk Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang terus bergerak ke gaya hidup yang ramah lingkungan,” tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data SNE Research, penjualan mobil bertenaga hidrogen global sepanjang Januari-November 2022 tercatat sebanyak 18.457 unit. Capaian tersebut naik 14,2 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun 2021 sebanyak 16.166 unit.

Pada jumlah tersebut, Hyundai bertengger di posisi teratas melalui penjualan SUV bertenaga hidrogen andalannya yakni Nexo, dengan menguasai pangsa pasar 58 persen. Penjualan Nexo sepanjang Januari-November 2022 menorehkan angka 10.700 unit, naik 21,4 persen yoy dibanding periode sama tahun 2021 yang hanya 8.816 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper