Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) merespon positif tercapainya target penjualan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan secara wholesales sepanjang 2022 mencapai 1,048 juta unit, tumbuh 18,1 persen.
Menanggapi hal itu, Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan hal ini merupakan capaian yang patut diapresiasi setelah dua tahun industri otomotif Tanah Air dilanda pandemi Covid-19.
"Kami senang ya hasilnya sangat positif. Setelah kurang lebih 2 tahun ini kita dilanda pandemi COVID-19 yang sangat berdampak pada penjualan kendaraan bermotor, akhirnya market bisa recovery dengan cepat dan bahkan sudah kembali bermain di level 1 jutaan," tutur Anton saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/1/2022).
Secara total, Toyota berhasil mencatatkan penjualan 331.410 unit sepanjang 2022, meningkat 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja penjualan itu tumbuh sebanyak 35.642 unit, mengingat penjualan produsen mobil asal Jepang pada 2021 mencapai 295.768 unit.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan beberapa faktor yang bisa membuat terdongkraknya penjualan mobil di Indonesia pada 2022. Pertama, menurutnya, pemulihan pasca pandemi adalah faktor uang berkontribusi besar dalam capaian penjualan mobil tahun lalu.
Baca Juga
Kemudian, pertumbuhan ekonomi yang stabil juga berkontribusi besar. Sebab, hal ini berjalan sejajar dengan pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia.
Selain itu, Anton mengatakan upaya pelaku industri juga tak luput jadi bagian kesuksesan penjualan mobil yang berhasil menembus kembali satu juta pasca pandemi Covid-19.
"Faktor pertama tentu recovery ya yang positif pasca pandemi bisa dilihat dari progres yang ternyata tahun ini market bisa tutup di atas 1 juta unit lagi kembali di level 2019, faktor kedua stabilitas juga ya pertumbuhan ekonomi nya karena faktor ini yang biasanya inline dengan pertumbuhan market," jelasnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan faktor yang juga berpengaruh adalah effort dari pelaku industri yang terus melempak produk baru ke pasar. "Jadi demand yang terbentuk secara makro secara besar dipenuhi dengan supply yang baik dari pelaku industri," simpul Anton.
Toyota juga berharap pada 2023 pertumbuhan industri otomotif dan ekonomi Indonesia dapat terus menuju arah yang positif, sehingga penjualan mobil ke depan dapat melebihi angka sebelum pandemi Covid-19.