Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gratis Bea Masuk Impor dari Korsel, KIA Indonesia Belum Mau Komentar

Berbagai jenis produk otomotif asal Korea Selatan sudah dibebaskan dari tarif bea masuk seiring berlakunya IK-CEPA.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjajal mobil listrik KIA EV6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Kamis (11/8/2022) - BISNIS/Khadijah Shahnaz.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjajal mobil listrik KIA EV6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Kamis (11/8/2022) - BISNIS/Khadijah Shahnaz.

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan atau IK-CEPA yang baru ditetapkan pemerintah diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengimpor untuk memboyong produknya ke Tanah Air, termasuk KIA.

Pasalnya, terkhusus barang impor dari sektor otomotif (HS Code 8703) tarif bea masuk untuk mobil Completely Knock Down (CKD) hampir tanpa pungutan. Sedangkan jika mengacu pada kebijakan sebelumnya yaitu No.26/PMK.010/2022 tarif bea masuk untuk CKD berkisar antara 10 persen hingga 50 persen.

Namun, salah satu Agen Pemegang Merek (APM) produsen otomotif asal Korea Selatan yaitu PT Kreta Indo Artha enggan memberikan tanggapan mengenai kebijakan yang bisa menjadi angin segar untuk pihaknya ini. 

“Mohon maaf belum bisa bantu saat ini,” tutur Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha Ario Soerjo saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/1/2022). 

Tercatat hingga saat ini, KIA di bawah payung Indomobil Group telah membawa mobil dari ‘Negeri Gingseng’ tersebut sebanyak 385 unit. Rinciannya, kendaraan komersial KIA K-2700 BIG-UP 1 unit, model Grand Carnival 230 unit, dan Carens sebanyak 154 unit. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek mobil KIA tercatat menjual 1.983 unit secara wholesales sepanjang Januari-November 2022, menurun 30,8 persen secara tahunan. 

Adapun, penjualan secara ritel mobil KIA telah terjual sebanyak 1.538 unit, menukik 43,3 persen dari penjualan tahun lalu pada periode yang sama.

Di sisi lain, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) sebagai sesama APM otomotif asal Korsel menyambut baik kebijakan perdagangan IK-CEPAini. Sebab, beleid ini akan saling menguntungkan untuk kedua negara, khususnya sektor otomotif.

Nantinya, dia menyebut akan banyak peluang untuk melakukan produksi mobil-mobil di Indonesia. Alhasil, pasar otomotif di Tanah Air akan menjadi lebih kompetitif.

“[Dengan IK-CEPA] akan banyak peluang untuk mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif baik secara nasional dan juga untuk ekspor,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper