Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford Motor Co. dan produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL) tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik manufaktur baterai kendaraan listrik di Michigan, AS.
Rencana kerja sama antara kedua perusahaan tersebut dibuat dengan sederet perjanjian kompleks yang dirancang untuk menuai keuntungan pajak baru tanpa bersinggungan dengan tensi politik AS-China yang masih tegang.
Melansir Europe Autonews Selasa, (20/12/2022), pemerintah China telah mewanti-wanti CATL soal investasi di AS, karena ketegangan geopolitik dengan negara yang menjadi saingan utama "Negeri Tirai Bambu" tersebut.
Bloomberg pada Agustus lalu juga melaporkan bahwa produsen baterai CATL sempat menghentikan rencana pembangunan fasilitas baru di Amerika Utara pada musim panas ini, setelah kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan yang dianggap makin memperkeruh hubungan antara kedua negara adidaya.
"CATL masih mempertimbangkan untuk berinvestasi di AS dan kami belum membuat keputusan. Ada beberapa model yang sedang dibahas mengenai investasi kami di AS, dan semua pilihan itu murni dan hanya berdasarkan masalah bisnis," ujarnya.
Adapun, pertimbangan rencana struktur kepemilikannya yakni Ford akan memiliki 100 persen pabrik, termasuk bangunan dan infrastruktur, sedangkan CATL yang akan mengoperasikan pabrik dengan teknologi untuk memproduksi sel baterai.
Meski demikian, produsen telah telah memiliki kesepakatan untuk menjual baterai ke Ford untuk digunakan dalam produk F-150 Lightning dan Mustang Mach-E. Nantinya, CATL akan memasok baterai lithium iron phospate untuk mobil listrik Ford.
"Sangatlah penting untuk memiliki rantai pasok baterai, tidak diragukan lagi. Itu sebabnya kami mengontrol sendiri bahan mentah, nikel, lithium, dan lain-lain,” kata Wakil Presiden Industrialisasi EV Ford, Lisa Drake.
Diberitakan sebelumnya, raksasa produsen otomotif Amerika yakni Ford, General Motors (GM) dan Tesla berebut mengamankan rantai pasok baterai sembari mencari sumber energi paling murah seperti pergeseran dari penggunaan nikel ke arah lithium ferroposphate atau LFP.
Ford yang sudah mengumumkan kemitraannya dengan CATL pada Juli lalu telah mengamankan pasokan baterai sekitar 70 persen untuk memproduksi lebih dari 2 juta unit mobil listrik mulai 2026.
Sementara itu, CATL memasok baterai untuk Ford dan Tesla, General Motors membangun kemitraan dengan produsen baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution Ltd.